kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank kejar target migrasi kartu ATM chip


Selasa, 20 Maret 2018 / 11:01 WIB
Bank kejar target migrasi kartu ATM chip
ILUSTRASI. Infografik migrasi kartu chip ATM


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jebolnya sistem kemanan bank yang terjadi belakangan memacu banyak pertanyaan. Salah satunya: masih rentannya alat pembayaran menggunakan kartu.

Masih banyaknya kartu ATM berbasis magnetik dituding sebagai salah satu sebab mudahnya pencurian data nasabah. Masih banyak bank yang belum menyelesaikan migrasi kartu ATM-nya dengan teknologi chip.

Padahal, merujuk National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) yang di tetapkan Bank Indonesia (BI), tahun ini, tahapan migrasi memasuki 30% dari kartu debit yang beredar harus sudah berteknologi chip.

Indra Utoyo, Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan, untuk menghindari kejahatan skimming seperti yang sempat terjadi di kantor cabang BRI, mereka akan menggenjot perubahan teknologi dari kartu magnetik menjadi chip.

BRI menargetkan semua kartu debit Simpedes sudah menggunakan teknologi chip pada 2019. Tahun ini BRI akan memenuhi target 30% kartu debit Simpedes berchip. "Dengan kejadian di Kediri, kami ingin mempercepat," kata dia.

Direktur Utama BRI Suprajarto menambahkan, pada pertengahan 2019 migrasi seluruh kartu debit BRI ke teknologi chip sudah akan selesai. Sebagai gambaran, dari 60 juta nasabah BRI, 35 juta adalah nasabah Simpedes BRI.

PT Bank CIMB Niaga Tbk optimistis implementasi teknologi chip pada kartu debit bisa selesai lebih cepat daripada target BI. CIMB menargetkan seluruh kartu debit terbitannya bisa berteknologi chip di 2020. "Saat ini 60% kartu debit CIMB Niaga sudah menggunakan teknologi chip," ujar Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga, Senin (19/3).

Bank Mandiri juga optimistis target 30% tahun ini dapat terpenuhi. SPV Consumer Deposit Bank Mandiri Trilaksito Singgih H menyebut, Bank Mandiri bergegas untuk mengganti 7 juta kartu yang menggunakan pita magnetik menjadi chip hingga akhir tahun ini. Jumlah tersebut sekitar 41% dari total kartu beredar Bank Mandiru yang yang mencapai 17 juta kartu. "Saat ini baru 10% atau sekitar 1,5 juta," ujar Trilaksono.

Adapun Bank Central Asia (BCA) hingga saat ini sudah menerapkan teknologi chip pada 5 juta kartu debit BCA yang beredar. Santoso Liem, Direktur BCA mengatakan, saat ini sekitar 30% dari total kartu debit yang beredar menggunakan chip. BCA optimistis akan menyelesaikan target pemasangan chip di seluruh kartu sebelum 2021.

Bank melakukan migrasi kartu secara bertahap karena beberapa pertimbangan. Di antaranya adalah besarnya investasi yang diperlukan untuk memproduksi kartu dengan teknologi chip.

Meski banyak desakan mempercepat migrasi, Onny Wijanarko, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bl mengatakan, aturan terkait alat pembayaran menggunakan kartu masih sesuai dengan rencana, yaitu 100% kartu debit berchip akhir 2021. Tapi BI tetap pantau laporan atau fraud atau skimming yang terjadi di bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×