Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bank lokal mulai meningkatkan peran dalam kredit sindikasi untuk pembangunan beberapa proyek di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari data laporan keuangan kuartal 3 2016.
Dari data tersebut terungkap rata-rata kenaikan kredit sindikasi 8 bank besar sampai September 2016 sebesar 29,62% yoy atau lebih tinggi dibandingkan kenaikan tahun sebelumnya yaitu 25,01% yoy.
Bank BUKU IV masih mendominasi penyaluran kredit sindikasi sampai kuartal 3 2016 yaitu sebesar Rp 136,46 triliun. Dari sisi realisasi penyaluran kredit sindikasi, BNI mencetak peringkat pertama dengan total sindikasi Rp 41,51 triliun.
Kemudian disusul BRI diperingkat kedua dengan realisasi Rp 38,77 triliun. Tempat ketiga diraih Mandiri dengan total sindikasi Rp 37,4 triliun dan terakhir BCA diperingkat keempat dengan total sindikasi Rp 18,76 triliun.
PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan realisasi sindikasi sampai kuartal 3 2016 ini dikontribusikan dari beberapa proyek seperti transportasi, kelistrikan, minyak dan gas dan industri manufaktur.
Pemimpin Unit Bisnis Sindikasi BNI, Dedi Priambodo mengatakan pada kuartal 3 ada lima proyek yang menyumbang sindikasi bank berkode emiten BBNI ini. Pertama adalah proyek Pertamina dalam pembiayaan term loan dengan porsi BNI sebesar Rp 2,27 triliun dari total sebesar Rp 19,4 triliun.
Kedua adalah proyek PLN untuk belanja modal dengan porsi BNI sebesar Rp 4 triliun dari total sebesar Rp 12 triliun. Ketiga adalah proyek Palembang Light Rail Transit (LRT Palembang) dengan porsi BNI Rp 2 triliun dari total Rp 4,59 triliun.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta mengatakan pada kuartal 4 diharapkan BNI bisa menambah proyek sindikasi sebesar Rp 11,4 triliun. Beberapa proyek yang diambil diantaranya adalah jalan tol, pembangkit listrik, telekomunikasi, properti dan minyak dan gas.
“Sampai akhir tahun diharapkan BNI akan membukukan kredit sindikasi sebesar Rp 50,5 triliun atau naik 54% yoy,” ujar Herry kepada KONTAN, Jumat, (28/10) lalu.
Herry mengatakan pada 2017 mendatang seiring dengan meningkatnya anggaran pemerintah untuk infrastruktur sebesar 43% yoy diharapkan kredit BNI juga akan mengalami kenaikan menjadi Rp 88 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengatakan realisasi kredit sindikasi sampai kuartal 3 2016 ini dikontribusikan dari dua proyek yaitu infrastruktur dan listrik. “Sampai akhir tahun dan tahun depan kami targetkan kredit sindikasi masih akan tetap tumbuh dengan selektif,” ujar Kepala Divisi Investment Services Bank BRI Anna Maria Ciadarma kepada KONTAN.
PT Bank Mandiri Tbk mengatakan beberapa proyek yang mendorong kredit sindikasi bank sampai kuartal 3 2016 adalah pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara dan pembangkit listrik. “Sampai kuartal 4 2016 dan tahun depan kami targetkan bisa menambah sindikasi di beberapa proyek infrastruktur seperti jalan tol, konstruksi dan pembangkit listrik,” ujar Senior Vice President Corporate Banking 2 Group Bank Mandiri Dikdik Yustandi kepada KONTAN.
Bank BUKU III tidak mau ketinggalan di kredit sindikasi. PT Bank Permata Tbk mengaku sampai kuartal 3 2016 ini masuk di kredit sindikasi multifinance dan pertambangan emas. Direktur Wholesale Banking Bank Permata Anita Siswadi mengatakan porsi bank sebagai lead arranger sindikasi tercatat sebesar Rp 820 miliar dan US$ 243 juta.
“Sedangkan porsi bank sebagai anggota sebesar Rp 120 miliar dan US$ 45 juta,” ujar Anita. Untuk kuartal 4 2016 bank sedang menjajaki satu pipeline untuk multifinance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News