kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank Mandiri akan jaga NPL valas maksimal 3%


Selasa, 06 September 2016 / 22:38 WIB
Bank Mandiri akan jaga NPL valas maksimal 3%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mengatakan rasio kredit bermasalah atau NPL kredit valas hingga semester I 2016 naik 45 bps year on year menjadi 3,52%. Ini dipicu oleh salah satu debitur yang bergerak di industri tekstil.

Direktur Risk Management and Compliance Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengakui, pada semester pertama tahun 2016, NPL valas bank meningkat. Namun secara historis, pada periode 2012 sampai 2015, kredit macet valas bank berkode emiten BMRI ini relatif membaik.

“Secara umum dalam empat sampai lima tahun terakhir, pertumbuhan kredit valas cenderung menurun, namun pada 2016 mulai menunjukkan kenaikan walaupun pertumbuhannya tidak sebesar 2012,” ujar Siddik, Selasa, (6/9).

Sampai kuartal II 2016, tercatat kredit valas Bank Mandiri mempunyai porsi sebesar 15,8% dari total keseluruhan kredit. Sampai akhir kuartal II 2016 tercatat realisasi penyaluran kredit valas sebesar Rp 86,6 triliun atau naik 12,6% yoy.

Siddik mengatakan, pada semester kedua tahun ini, Mandiri mempunyai tiga strategi untuk menanggulangi kenaikan kredit valas. Pertama, pemberian kredit valas dengan risk acceptance criteria yang lebih selektif dan memonitor perkembangan portofolio dengan intensif.

Kedua, dengan melakukan analisis root causes penyebab nasabah bermasalah dan melakukan mitigasi risiko atas root causes. Mitigasi risiko ini diantaranya adalah dengan perbaikan di bidang kebijakan kredit, penyempurnaan portofolio guideline, sistem kualitas kredit dan melakukan peningkatkan kapabilitas SDM dalam penanganan kredit.

Sedangkan strategi ketiga dengan membentuk unit khusus untuk menangai debitur yang mengalami permasalahan dalam pembayaran kredit, sehingga bisa fokus melalukan restrukturiasasi kredit dan menjaga kualitas kredit agar membaik secara sustain. Sampai akhir tahun ini, Mandiri menargetkan NPL kredit valas akan tetap terkendali di sekitar 2% - 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×