kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Bank Mandiri Akan Konversi Likuiditas hingga Rp 26 triliun untuk Penuhi GWM


Selasa, 08 Februari 2022 / 13:30 WIB
Bank Mandiri Akan Konversi Likuiditas hingga Rp 26 triliun untuk Penuhi GWM
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Mandiri di Jakarta. Bank Mandiri Akan Konversi Likuiditas hingga Rp 26 triliun untuk Penuhi GWM.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut kenaikan GWM secara bertahap ini tidak akan membuat likuiditas perbankan menjadi ketat. Bahkan, bank sentral memprediksi kelebihan likuiditas ini lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi. 

BI pun sudah punya hitungan dampak dari rencana kenaikan GWM 300 basis poin (bps) bagi bank umum konvensional dengan rincian 150 bps di Maret, 100 bps di Juni, dan 50 bps di September 2022. 

“Likuiditas perbankan sangat besar, sekarang itu Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) 35%.

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Dibayangi Kenaikan Yield Obligasi

Sebelum Covid-19, itu paling besar hanya 21%. Bila GWM diterapkan, maka AL/DPK akan turun menjadi 30% di akhir 2022. Jadi masih jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum Covid-19,” ujar Perry pada pekan lalu. 

Berdasarkan prediksi likuiditas yang masih berlebih  ini, BI berharap perbankan tetap menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada masyarakat. BI juga yakin perbankan masih akan melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) untuk pembiayaan APBN. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×