Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beredar kabar belakangan ini mengenai rencana Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang ingin melakukan konsolidasi perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
PT Asuransi Asei Indonesia yang statusnya merupakan asuransi BUMN karena anak perusahaan dari PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) juga angkat bicara terkait konsolidasi asuransi BUMN. Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengaku baru mengetahui hal itu dari pemberitaan media.
"Oleh karena itu, kami belum bisa memberikan banyak tanggapan terkait informasi tersebut," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (27/6).
Baca Juga: Danantara Berencana Konsolidasi Perusahaan Asuransi BUMN, Begini Tanggapan AAUI
Meskipun demikian, Dody mengatakan perusahaan asuransi sebagai bagian inti dari ekosistem industri perasuransian memang dituntut untuk kuat, sehat, dan adaptif dalam menjalankan usaha.
Begitu juga dengan perusahaan asuransi BUMN, yang pasti mengemban amanat sebagai agent of change atau agen perubahan untuk pengembangan bisnis dan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu, menjadi tugas pokok dan fungsi dari pemerintah melalui Danantara sebagai ultimate shareholder BUMN untuk memonitor, menilai, mengevaluasi, dan menetapkan tata laksana dan posisi masing-masing BUMN untuk tumbuh, berkembang, dan memberikan value bagi semua stakeholder," kata Dody.
Baca Juga: Ini Tanggapan BCA Insurance Soal Rencana Konsolidasi Asuransi BUMN
Sebelumnya, usulan penggabungan perusahaan asuransi BUMN telah disampaikan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria. Dia menilai bahwa sektor asuransi saat ini yang terdapat sekitar 16 perusahaan BUMN itu ukurannya kecil dan tidak cukup kompetitif.
Adapun untuk merealisasikan konsolidasi BUMN asuransi, Danantara terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap fundamental bisnis masing-masing perusahaan terkait. Selanjutnya, proses akan berlanjut ke tahap kedua berupa konsolidasi bisnis, baik melalui perampingan maupun penggabungan (merger) sejumlah entitas asuransi BUMN.
Baca Juga: Konsolidasi Asuransi BUMN Dirancang, Pelaku Industri Masih Menanti Kejelasan
Selanjutnya: Prabowo Sebut Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News