kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri dan BNI adu kebut transaksi repo


Kamis, 15 Januari 2015 / 09:10 WIB
Bank Mandiri dan BNI adu kebut transaksi repo
ILUSTRASI. Kode Redeem FF Hari ini 27 Juli 2023, Reward Menarik Karakter hingga Skin Senjata


Reporter: Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Aura kompetisi antara dua bank BUMN terlihat di transaksi repo. Tengok saja, Bank Mandiri dan Bank BNI bersamaan menggandeng tiga bank asing di Mini Master Repo Agreement (MRA). Rabu (14/1), Bank Mandiri resmi meneken MRA dengan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, JP Morgan Chase Bank dan Hongkong Shanghai Bank & Corp (HSBC).

Tiga bank asing ini menambah deretan bank yang sudah tergabung dalam kerjasama repo. "Dengan tiga bank itu, maka jumlah bank yang kerjasama repo dengan Bank Mandiri menjadi 63," terang Royke Tumilaar, Direktur Treasury & Markets Bank Mandiri, kemarin.

Penambahan tiga bank asing membuat Bank Mandiri optimistis bisa menggenjot volume transaksi repo mencapai Rp 40-50 triliun sepanjang tahun 2015. Tahun lalu, volume transaksi repo bank berlogo pita emas ini tercatat Rp 32 triliun. "Lonjakan transaksi tahun lalu didorong oleh kerjasama Mini MRA yang dijalin dengan BPD, bank umum nasional dan bank campuran," jelas Budi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri. 

Saudara sepupunya, BNI, tak mau kalah. Suwoko Singoastro, Direktur Tresuri dan Institusi Finansial BNI, menuturkan, pihaknya telah meneken kerjasama repo dengan Bank Of Tokyo Mitusbishi-UFJ dan JP Morgan Chase Bank pada Desember 2014. Sementara perjanjian MRA dengan HSBC terjadi pada 9 Januari 2015. “Tiga bank asing ini dapat melakukan transaksi repo dan reverse repo dengan BNI,” ujar Suwoko, kemarin.

Dus, total ada 47 bank yang sudah bekerjasama transaksi repo dengan BNI. Belum puas, BNI bakal menambah lebih banyak bank meneken MRA agar mampu mendongkrak transaksi repo. Saat ini, volume transaksi repo dan reverse repo BNI mencapai Rp 28,45 triliun, sejak meluncur pertama kali pada 18 Desember 2013.

Terus tumbuh 

Hasrat bank menambah jumlah bank anggota MRA tidak lepas dari strategi pengelolaan likuiditas. Pasalnya, transaksi repo di MRA terbilang aman karena menggunakan aset dasar (underlying) berupa surat berharga, semisal Surat Utang Negara (SUN). Royke menilai, transaksi repo bakal terus tumbuh tinggi. 

Sebab, volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sangat tinggi kendati tidak memiliki underlying. "Transaksi repo bisa terus meningkat. Selama ini banyak bank masih belum terbiasa saja," ujar Royke. Demi memacu transaksi repo, Bank Mandiri bakal menggandeng lebih banyak bank asing untuk meneken MRA. Saat ini, Bank Mandiri tengah memproses kerjasama dengan sejumlah bank asing. "Tinggal minta persetujuan dari kantor pusat. Selama ini kendalanya adalah persetujuan dari kantor pusat bank asing tersebut," tambah Royke.

Lain strategi, Bimo Notowidigdo, EVP Head of Treasury Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya juga tengah mengincar bank lain untuk bertransaksi repo. “Saya masih mau garap bank kecil, bank kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1 dan BUKU 2,” kata Bimo. 

Bimo optimistis transaksi repo akan terus tumbuh. Sebba, kebutuhan pendanaan antar bank tumbuh terus. Sebagai gambaran, volume transaksi repo di bank naik menjadi Rp 740 miliar per hari di kuartal I tahun 2014. Angka ini naik enam kali lipat dibandingkan sebelum Bank Indonesia (BI) menginsiasi MRA pada Desember 2013.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×