Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
“Pada masa pandemi ini, KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terus melakukan pengaturan antrean di stasiun. Dengan Commuter Pay, pengguna akan lebih mudah untuk naik KRL Commuter Line dan tidak perlu mengantre dua kali, yaitu antri isi ulang atau membeli Tiket Harian Berjaminan (THB) serta antri menuju masuk gate elektronik stasiun,” kata Didiek Hartantyo.
Pada Juli 2020, dibanding THB, penggunaan Uang Elektronik Perbankan dan Kartu Multi Trip (KMT) pada layanan KRL mencapai 75%. Persentase tersebut meningkat dibandingkan Juli 2019 sebesar 69%.
Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti menjelaskan, peningkatan ini menunjukkan para pengguna sudah merasakan manfaat dari memiliki kartu seperti Commuter Pay dan KMT.
“Kolaborasi ini juga dapat menjawab kebutuhan para pengguna KRL yang ingin memiliki satu kartu untuk berbagai keperluan,” ucap Wiwik.
Baca Juga: Bank Mandiri pimpin pangsa pasar sindikasi Indonesia
Sejak 3 Agustus 2020, KCI menambah jumlah stasiun yang khusus hanya melayani transaksi non tunai dengan KMT dan Kartu Uang Elektronik Bank. Total saat ini terdapat 8 stasiun khusus transaksi non tunai, di mana tiga stasiun terbaru merupakan stasiun dengan volume pengguna tinggi yaitu Bogor, Cilebut, dan Cikarang.
“Dengan jumlah stasiun khusus transaksi non tunai yang akan terus kami tambah, maka permintaan terhadap uang elektronik seperti Commuter Pay tentunya akan semakin meningkat di masa depan,” pungkas Wiwik.
Sementara itu, untuk merayakan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia, KAI juga menerbitkan Commuter Pay edisi HUT ke-75 RI, dengan tema Indonesia Maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News