Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi e-channel PT Bank Mandiri Tbk terus mengalami peningkatan. Transaksi nasabah yang dilakukan lewat kantor cabang sudah makin sepi. Alhasil, bank pun meraup pertumbuhan pendapatan fee based income dari transaksi e-channel.
Bank pelat merah ini mencatat transaksi lewat jaringan e-channel mulai dari layanan ATM, Mandiri Online sebagai mobile & internet banking, EDC, e-commerce, uang elektronik seperti e-money dan LinkAja, serta layanan Internet Bisnis sebanyak 1,9 miliar transaksi tahun 2019 dan menghasilkan volume finansial sekitar Rp 2.900 triliun atau meningkat 10% secara year on year (YoY).
Baca Juga: Bank Sumsel Babel targetkan penyaluran KUR tahun ini naik 29,7%
Thomas Wahyudi Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri mengatakan, transaksi di Bank Mandiri saat ini sudah didominasi jaringan e-channel dan hanya 5% yang dilakukan lewat kantor cabang.
Transaksi e-channel tersebut didominasi oleh mobile banking dan internet banking. "Kedua layanan itu bahkan telah mencapai 50% dari total transaksi Bank Mandiri," kata Thomas pada Kontan.co.id belum lama ini.
Dari transaksi e-channel ini, Bank Mandiri mengantongi pendapatan fee hampir Rp 3 triliun atau meningkat 8% secara YoY. Thomas berharap tahun 2020 ini transaksi di seluruh e-channel perseroan mampu meningkat 7% dengan peningkatan sales volume sebesar 9% YoY dimana Mandiri Online dan e-commerce masih diharapkan akan tumbuh paling besar.
Baca Juga: BTN gencar lakukan inovasi layanan transaksi agar diminati penabung
Untuk mendorong transaksi e-channel, Bank Mandiri akan fokus pada segmen individu , seperti implementasi ATM setor tarik, utilisasi layanan banking channel untuk nasabah payroll, kolaborasi dan optimalisasi biller eksisting.
Sedangkan pada segmen bisnis dengan melakukan akuisisi merchant EDC dan e-commerce, serta implementasi fitur baru untuk meningkatkan layanan untuk nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News