kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   16,00   0,10%
  • IDX 7.489   9,63   0,13%
  • KOMPAS100 1.158   3,73   0,32%
  • LQ45 919   5,10   0,56%
  • ISSI 226   -0,53   -0,23%
  • IDX30 474   3,39   0,72%
  • IDXHIDIV20 572   4,39   0,77%
  • IDX80 132   0,66   0,50%
  • IDXV30 141   1,32   0,95%
  • IDXQ30 158   0,90   0,57%

Bank Mandiri jamin dana nasabah tidak hilang


Selasa, 13 Mei 2014 / 17:13 WIB
Bank Mandiri jamin dana nasabah tidak hilang
ILUSTRASI. Perhatikan! Ketahui 3 Efek Samping Menggunakan Retinol Pada Kulit


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengakui telah melakukan pemblokiran pada sejumlah kartu debit untuk keamanan nasabah. Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, menjamin dana nasabah aman dan tidak ada yang hilang. "Belum tentu semuanya di fraud, maka kami minta nasabah ganti kartu atau ditukar," kata Budi, kemarin.

Dalam konfirmasinya kepada regulator bursa, Bank Mandiri mengatakan, bank mengindikasi dugaan kejahatan perbankan melalui tindakan fraud terhadap kartu Mandiri debit. Untuk mencegah, Bank Mandiri melakukan pemblokiran beberapa kartu Mandiri debit yang diduga terindikasi. 

"Tindakan tersebut dilakukan guna melindungi kepentingan nasabah dari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang," tulis Bank Mandiri. Bank terbesar Tanah Air ini meminta nasabah pemegang karut Mandiri debit yang terindikasi untuk melakukan penggantian kartu tanpa biaya.

Salah satu pencegahan Bank Mandiri lainnya terhadap potensi fraud kartu debit adalah menghubungkan point of sales (POS) dengan electronic data capture (EDC). Kerjasama ini berfungsi untuk manajemen risiko pada transaksi perbankan lewat elektronik.

"Sejak tiga tahun lalu, sistem kami rentan, kemudian kami ganti. Kebetulan, pada tiga tahun lalu tidak banyak yang melakukan transaksi melalui debit atau kredit," kata Budi.

Selanjutnya, perusahaan akan terus melakukan pengawasan pada titik-titik penjualan merchant. Misalnya, ada mesih EDC di Rumah Makan Padang, namun transaksi mencapai Rp 10 juta - Rp 25 juta per hari, maka itu perlu dicurigai oleh Bank. "Misalnya lagi, Kalau sehari omset Rp 10 juta, terus tiba-tiba naik jadi Rp 100 juta itu akan kami diwaspadai," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×