Reporter: Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Transaksi perdagangan antara China dan Indonesia jelas menjadi kue nan legit bagi perbankan. Tak mau ketinggalan berebut kue, Bank Mandiri akan meningkatkan layanan perbankan dalam mata uang renminbi.
Menurut rencana, Bank Mandiri akan membuka layanan jasa giro, jasa pengiriman uang (remitansi), dan pembiayaan ekspor impor alias trade finance dalam mata uang China. Dari rata-rata transaksi remitansi dan trade finance antara Indonesia, China, dan Hong Kong sebesar US$ 1,2 miliar per tahun, Mandiri membidik transaksi sebesar US$ 300 juta pada akhir tahun 2014. Bank pelat merah ini juga menargetkan simpanan giro mencapai US$12 juta pada akhir 2014. "Target pendapatan komisi sekitar 1% dari total volume transaksi berdenominasi yuan," kata Sunarso, Direktur Bisnis dan Komersial Bank Mandiri.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi, mengatakan, produk berdenominasi renminbi akan memudahkan nasabah yang berbisnis dengan mitra di China dan Hong Kong sehingga tidak harus menggunakan mata uang dollar AS. Bank Mandiri juga akan membuka China Desk di Jakarta untuk membantu nasabah.
Hingga Agustus 2013, nilai transaksi perdagangan ke China dan Hongkong yang menggunakan letter of credit (LC) Bank Mandiri mencapai US$ 783,43 juta. Sementara total transaksi trade finance mencapai US$ 41,02 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News