CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Bank Mandiri proyeksikan NPL pada tahun ini akan lebih kecil


Kamis, 28 Januari 2021 / 17:16 WIB
Bank Mandiri proyeksikan NPL pada tahun ini akan lebih kecil
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang Bank Mandiri Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu (27/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/01/2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tahun 2021. Pasalnya, tren restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sudah melandai sejak tiga bulan terakhir tahun lalu. Perseroan akan berupaya menjaga NPL sekitar 3%-3,5% tahun ini. 

Dari monitoring yang dilakukan perseroan, kredit yang direstrukturisasi yang masih beresiko tinggi dan berpotensi turun kasta ke dalam kategori NPL hanya sekitar 10%-11%. Dari jumlah tersebut, Bank Mandiri juga telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sejak tahun lalu. 

"Kami sudah secara bertahap mengalokasikan tambahan CKPN sejak Maret 2020 setiap bulannya. Sementara CKPN ini tidak diharuskan sebelumnya dan sekarang jumlahnya sudah cukup sehingga kami sudah siap kalau 10%-15 dari kredit yang direstrukturisasi downgrade ke NPL," jelas Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri dalam paparan virtual, Kamis 928/11).

Baca Juga: BUMN berharap BTN dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi nasional

Siddik menambahkan, dengan perpanjangan POJK restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 maka kesempatan bagi bank melakukan penyelamatan terhadap debitur terdampak pandemi semakin panjang. Dengan begitu, lanjutnya, para debitur akan bisa kembali pulih pada akhir 2021 atau awal 2022 sehingga NPL tahun ini akan lebih kecil.

Ia menekankan bahwa seluruh debitur yang melakukan restrukturisasi kredit sesuai POJK NOMOR 11/POJK.03/2020 adalah debitur yang sehat sebelum pandemi Covid-19 muncul. Bisnis mereka baru terganggu setelah adanya pembatasan sosial akibat pandemi itu.

Hingga akhir Desember 2020, Bank Mandiri telah melakukan restrukturisasi kredit sesuai POJK 11 sebesar Rp 123,4 triliun dengan jumlah debitur 543.758. Sebanyak Rp 33,9 triliun merupakan debitur UMKM dengan jumlah 336.819 debitur. 

Per Desember 2020, NPL gross bank Mandiri mencapai 3,09% atau naik 0,76% secara yera on year (YoY)  dengan coverage ratio mencapai 229,1%, naik dari 84,85%.

Selanjutnya: Laba bersih Bank Mandiri (BMRI) turun 37,71% di tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×