Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk menargetkan pertumbuhan kredit ekspor pada kuartal I 2017 sebesar 15% sampai 20% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan kredit ekspor ini salah satunya disumbangkan dari transaksi trade finance.
Direktur Keuangan dan Treasury Bank Mandiri Pahala Nugraha Mansyuri mengatakan, untuk meningkatkan realisasi kredit ekspor, bank akan berusaha meningkatkan kemampuan pengembangan produk dan menambah jumlah SDM.
"Kami juga akan mengembangkan teknologi untuk mencari ceruk dari bisnis trade finance," ujar Pahala di acara Annual Meeting ICC Banking Commission, Rabu (5/4).
Selain mengincar kenaikan kredit ekspor, Mandiri juga mengincar volume transaksi dari bisnis trade finance. Volume trade finance ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan fee based atau pendapatan berbasis biaya dari bisnis ini.
Sebagai gambaran, pada 2016, Bank Mandiri mencatat pendapatan fee based dari bisnis trade finance sebesar Rp 1,25 triliun. Menurut Pahala, potensi trade finance tidak hanya pada pembiayaan ekspor, tapi fasilitasi sistem pembayaran dengan sistem letter of credit (LC).
Untuk mengembangkan bisnis trade finance, bank berkode emiten BMRI ini juga akan meningkatkan teknologi. Hal ini terutama untuk lebih menjangkau potensi UKM yang berorientasi ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News