Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini menjadi 23%. Angka ini lebih tinggi dari Rencana Bisnis Bank Mandiri yang sebelumnya membidik pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 22%.
Kenaikan target ini tak lain karena Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit bakal mengalir deras pada semester kedua. Hingga Juni lalu, Direktur Keuangan dan Strategis Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan, pertumbuhan kredit sudah tumbuh sebesar 26% hingga 27%.
Pahala memperkirakan, pertumbuhan kredit korporasi akan tumbuh lebih tinggi pada semester kedua dibandingkan sebelumnya. Asal tahu saja, pada triwulan satu, kredit korporasi tumbuh sebesar 14% sedangkan pada triwulan kedua naik menjadi 18%-21%.
Dalam perubahan rencana bisnis ini, Bank Mandiri akan mengalokasi kredit dalam dollar lebih besar. Ini lantaran permintaan kredit dalam bentuk valuta asing (valas) cukup besar terutama sektor-sektor industri yang membutuhkan dan memperoleh pendapatan dari valas. Diantaranya industri komoditas karet dan kelapa sawit kemudian sektor pertambangan.
Kendati pertumbuhan kredit Bank Mandiri naik, jumlah kredit yang belum dicairkan (undisbursed loan) juga tinggi. Hingga akhir Maret, jumlahnya mencapai Rp 53 triliun. Cuma, Pahala mengatakan, angka tersebut harus dilihat dengan total kredit yang disalurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News