Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ekonomi yang lesu menjadi tantangan bagi industri perbankan dalam meningkatkan bisnis. Misalnya, PT Bank Mayapada International Tbk mengincar pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan secara umum.
“Bank Mayapada membidik pertumbuhan kredit sebesar 20% di tahun ini,” kata Direktur Utama PT Bank Mayapada International Tbk Haryono Tjahrijadi, kepada KONTAN, Selasa (2/2). Perusahaan akan menyalurkan kredit ke segmen ritel, konsumen, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Bank milik Dato’ Sri Tahir ini membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 33,28 triliun per November 2015 atau tumbuh 30% dibandingkan posisi Rp 25,44 triliun per November 2014. Artinya, target pertumbuhan 20% di tahun ini masih lebih rendah dari realisasi kredit di tahun lalu.
Lanjutnya, Bank Mayapada menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 20% di tahun ini untuk mendukung pertumbuhan kredit tersebut. Perusahaan akan memperbesar pertumbuhan tabungan dan giro karena deposito telah menguasai DPK.
Tahun 2016, perusahaan membidik pertumbuhan dana murah sebesar 30%. Jika mencapai target maka porsi dana murah mencapai 25% terhadap DPK. Ia mengakui, dalam kondisi likuiditas yang tidak stabil maka ada peralihan ke deposito.
Bank Mayapada mencatat dana murah tumbuh 12,19% atau senilai Rp 6,45 triliun per November 2015 dibandingkan posisi Rp 5,71 triliun per November 2014. Sedangkan, deposito tumbuh 31,15% atau senilai Rp 33,04 triliun per November 2015 dibandingkan posisi Rp 25,19 triliun per November 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News