kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Likuiditas longgar, simpanan Mayapada di BI Rp 5 T


Kamis, 01 Oktober 2015 / 19:21 WIB
Likuiditas longgar, simpanan Mayapada di BI Rp 5 T


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Data di situs Bank Indonesia menunjukkan suku bunga Pasar Uang Antar Bank alias PUAB mengalami kenaikan. Suku bunga untuk pinjaman antar bank tenor satu malam (overnight) mengalami kenaikan dari 5,65% pada awal Agustus 2015 menjadi 6,93% di pembuka Oktober 2015 ini.

Kenaikan suku bunga PUAB juga terjadi untuk tenor satu hingga 12 bulan mencapai 8,12%-8,37%. Meski demikian, bank mengaku kenaikan suku bunga overnight ini bukan lantaran industri perbankan mengalami pengetatan likuiditas.

Direktur Utama Bank Mayapada Internasional, Haryono Tjahjarijadi mengungkapkan, kenaikan bunga overnight merupakan cara bank sentral Indonesia (BI) untuk menarik uang beredar. Hal ini dimaksudkan supaya tidak digunakan untuk spekulasi dalam transaksi valuta asing.

"Dengan demikian, momentum penguatan rupiah bisa terjaga. Mengingat saat ini bank-bank sangat likuid, sehingga faktor penyebabnya bukan karena mengetatnya likuiditas yang menyebabkan suku bunga menjadi naik," ucap Haryono kepada KONTAN, Kamis (1/10).

Mendakinya tingkat suku bunga PUAB overnight ini, lanjut Haryono, tentu menguntungkan bagi perbankan yang tengah banjir likuiditas. Industri perbankan pun memilih untuk menaikkan jumlah penempatan di Bank Indonesia.

Selain itu, dengan kenaikan tingkat suku bunga ini, diharapkan akan ada pengaruh baik terhadap stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Ia bilang, sudah beberapa tahun belakangan ini, bank dengan kode emiten MAYA mengalami surplus likuiditas. Perseroan pun memanfaatkan over likuiditas yang dimilikinya dengan meningkatkan penempatan di Bank Indonesia.

"Sehingga dengan peningkatan suku bunga, otomatis hasil bunga kami lebih baik," ucapnya.

Per September 201 kemarin, total penempatan Bank Mayapada di Bank Indonesia mencapai hampir Rp 5 triliun. Dalam menjaga likuiditasnya pun, Mayapada selalu menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) di posisi 80%-82%.

"Secondary reserve kami selalu di atas 13% dari ketentuan yang hanya sebesar 10%. Kami selalu menjaga dalam hal likuiditas. Kami pun tidak menaikkan suku bunga simpanan," ucapnya.

Catatan saja, PUAB atau dikenal juga dengan istilah JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate) merupakan alternatif pendanaan yang bisa ditempuh bank, selain menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×