kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bank Mega Syariah Catatkan Kinerja Positif di Sepanjang 2024, Total Aset Naik 21% YoY


Kamis, 13 Maret 2025 / 21:18 WIB
Bank Mega Syariah Catatkan Kinerja Positif di Sepanjang 2024, Total Aset Naik 21% YoY
ILUSTRASI. DPK Perbankan Syariah: Teller menghitung uang di Bank Mega Syariah, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Otoritas JAsa Keuangan (OJK) mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan syariah sepanjang tahun 2024 sebesar Rp 753,60 triliun atau tumbuh sekitar 10% yoy, jauh di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada dalam kisaran 4-5 %. KONTAN/Baihaki/4/3/2025


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Syariah (Bank Mega Syariah) menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini tercermin dari total aset Bank Mega Syariah yang tumbuh lebih dari 21% secara year on year (yoy). 

“Pertumbuhan aset tersebut ditopang oleh fungsi intermediasi bank yang berjalan dengan baik,” kata Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo, dalam acara Media Gathering dan Buka Bersama Bank Mega Syariah, di Jakarta, Kamis (13/3). 

Selain itu, Yuwono menyebutkan bahwa pembiayaan yang disalurkan Bank Mega Syariah juga tumbuh sebesar 10,45% YoY, menjadi Rp 7,72 triliun pada 2024. 

Ia menerangkan bahwa pertumbuhan pembiayaan didukung oleh perluasan portofolio pada segmen komersial dan konsumer, termasuk produk Syariah Card yang mendapatkan respon positif dari pasar.

Baca Juga: Bank Mega Syariah Perkuat Bisnis Syariah Card, Menggandeng Metro Department Store

Sementara itu, Yuwono bilang, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan yang stabil, mencapai Rp 9,96 triliun. Angka tersebut meningkat 2,82% YoY. Adapun peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio giro yang tumbuh sebesar 47,79%. 

“Ini mengindikasikan keberhasilan bank dalam menjaga efisiensi biaya dana serta meningkatkan basis nasabah institusional,” ujarnya. 

Di sisi lain, dia menyebutkan total liabilitas bank per 31 Desember 2024 mencapai Rp 2,92 triliun. Angka ini naik sebesar 29,48% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,26 triliun. 

Dia mengatakan bahwa pertumbuhan liabilitas ini didorong oleh peningkatan produk tabungan wadiah, yang merupakan produk simpanan berbiaya rendah, serta kenaikan liabilitas kepada Bank Indonesia guna menjaga likuiditas bank dengan tetap mengoptimalkan efisiensi beban dana.

Sedangkan dari sisi profitabilitas, Yuwono menyebutkan Bank Mega Syariah membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 323,22 miliar pada tahun 2024. Angka ini meningkat 5,92% dari Rp 305,16 miliar di tahun 2023. 

Baca Juga: Bank Mega Syariah Gandeng BRI-MI Perluas Akses Investasi Reksadana Syariah

“Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan laba usaha yang tercatat sebesar 4,33%,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Yuwono menuturkan bahwa laba bersih Bank Mega Syariah tahun 2024, juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,06% secara yoy, menjadi Rp 253,19 miliar. 

Ia menyebutkan laba bersih Bank Mega Syariah di tahun 2023, hanya sebesar Rp 238,72 miliar. 

Menurut dia, peningkatan laba bersih ini mencerminkan keberhasilan strategi Bank Mega Syariah dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pendapatan dari berbagai segmen bisnisnya.

Alhamdulillah, di tengah berbagai tantangan, Bank Mega Syariah berhasil menutup tahun 2024 dengan pencapaian yang cukup baik. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan, menghadirkan solusi finansial yang optimal bagi nasabah, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," tutup Yuwono.

Baca Juga: Strategi Bank Mega Syariah Hadapi Tantangan pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×