Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Syariah resmi menandatangani perjanjian pembiayaan modal kerja dengan total plafon sebesar Rp100 miliar kepada PT Smart Multi Finance pada Jumat, 2 Mei 2025.
Penandatanganan akad pembiayaan dilakukan oleh Direktur Utama PT Smart Multi Finance, Petrus Denny Arijawan, dan Direktur Oen Nani Susanti. Dari pihak Bank Mega Syariah, perjanjian ditandatangani oleh Guritno selaku Corporate & Business Banking Division Head serta Multifinance Department Head, Nicolaus Edy Sedyanto.
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji (Oney), menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperkuat kemitraan dengan lembaga pembiayaan serta mendorong pertumbuhan pembiayaan korporasi.
Baca Juga: Pembiayaan Haji Khusus Bank Mega Syariah Tumbuh 40,9% Per Maret 2025
“Bank Mega Syariah optimistis bisnis multifinance mampu tumbuh positif di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” ujar Oney dalam keterangan resmi pada 5 Mei 2025.
Ia menambahkan, “Kami terus mendorong pertumbuhan pembiayaan produktif dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Kami optimistis sinergi ini akan memperkuat kinerja pembiayaan serta memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.”
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp530,46 triliun per Desember 2024, tumbuh 6,82% secara tahunan (year-on-year).
Adapun total pembiayaan korporasi per Maret 2025 tercatat lebih dari Rp3,8 triliun, meningkat lebih dari 30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,9 triliun.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Cetak Laba Bersih Naik 6,06% Menjadi Rp 253,19 Miliar di Tahun 2024
Segmen komersial menjadi kontributor utama dengan porsi 59,9% dari total pembiayaan. Dari segmen ini, pembiayaan korporasi berkontribusi sebesar 74,8%, sementara Business Banking menyumbang 25,2%.
Secara keseluruhan, total pembiayaan Bank Mega Syariah per Maret 2025 mencapai lebih dari Rp8,6 triliun, tumbuh lebih dari 23,5% secara tahunan. Menurut Oney, pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan industri perbankan syariah yang tercatat sebesar 9% pada periode yang sama.
“Alhamdulillah, kinerja positif yang diraih hingga triwulan I 2025 merupakan hasil dari implementasi strategi yang tepat serta komitmen kami dalam menghadirkan solusi keuangan syariah yang relevan bagi masyarakat,” pungkas Oney.
Selanjutnya: Kasus PHK Meningkat, Asosiasi Persepatuan Sebut Belum Ada Laporan PHK dari Anggota
Menarik Dibaca: Dividen AKR Corporindo (AKRA) Rp 50 per saham, Potensi Yield Hampir 4%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News