Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan transaksi remitansi dari tenaga kerja Indonesia (TKI) meningkat signifikan pada tahun lalu. Sepanjang 2018 nilai transaksinya mencapai US$ 10,97 miliar dengan pertumbuhan 25,225 (yoy) dibandingkan 2017 senilai US$ 8,76 miliar.
Pertumbuhan tersebut juga ikut dinikmati oleh bank-bank besar di tanah air. PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), anggota indeks Kompas100 ini, yang ikut dapat untung dari pertumbuhan transaksi remitansi tersebut.
“Pada 2018 lalu, jumlah transaksi incoming dari TKI melalui BRI tercatat mencapai 6,84 juta transaksi dengan pertumbuhan 16,12% (yoy). Sedangkan secara nilainya sebesar Rp 28,25 triliun dengan pertumbuhan 35,49% (yoy),” kata Direktur Utama BRI Suprajarto kepada Kontan.,co.id, pekan lalu.
Peningkatan baik volume maupun nilai transaksi yang signifikan tersebut dijelaskan Suprajarto terjadi lantaran perseroan terus mengoptimalkan jaringan BRI di negara-negara dengan jumlah TKI yang besar. Misalnya: Malaysia, Arab Saudi, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan.
Sementara pada 2019, bank terbesar di Indonesia ini menargetkan bisa meraih pertumbuhan lebih dari 10%. “Tahun ini seiring dengan meningkatnya jumlah nasabah serta makin banyaknya jaringan atau counterpart yang terus dilakukan BRI, kami optimis nilai dan volume transaksi bisa tumbuh di atas 10% menjadi 7,52 juta transaksi, dengan nilai mencapai Rp 31 triliun,” jelas Suprjarto.
Pertumbuhan serupa juga dibidik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), anggota indeks Kompas100 ini. Corporate Secretary BCA Jan Hendra bilang perseroan mematok pertumbuhan 9%-10% untuk bisnis remitansi perseroan pada 2019
“Sedangkan pada 2018 lalu, bisnis remitansi kami punya pencapaian kinerja yang baik. Volume transaksi tumbuh 35% (yoy) menjad 3,5 juta transaksi, dengan nilai yang tumbuh 10% (yoy) menjadi US$ 78 miliar,” katanya kepada Kontan.co.id.
Sebelumnya kepada Kontan.co.id, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI) malah mematok target pertumbuhan bisnis remitansinya bisa mencapai 20% pada 2019.
Bank berlogo 46 ini optimistis dapat meraih target tersebut, sebab sepanjang 2018 lalu saja perseroan dapat meraih pertumbuhan mencapai 14,2% dengan nilai transaksi mencapai US$ 85,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News