Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Beberapa bank meraup berkah dari bisnis remitansi selama bulan Ramadan. Selama bulan puasa hingga mendekati Lebaran, volume transaksi remitansi diyakini semakin kencang.
Salah satu bank yang menggenjot bisnis remitansi adalah Bank Mutiara. Selama bulan Ramadan, lembaga keuangan milik pemerintah ini membidik pertumbuhan volume dan nilai transaksi remitansi sebesar 20% dibandingkan transaksi pada bulan biasa.
Selama ini, Bank Mutiara mencatatkan total volume transaksi sebanyak 720 transaksi setiap bulan melalui 61 kantor jaringan Bank Mutiara di seluruh Indonesia. Dengan asumsi kenaikan sebesar 20%, maka volume transaksi remitansi Bank Mutiara selama bulan puasa mencapai 864 transaksi.
Namun, manajemen Bank Mutiara tak menjelaskan nilai total transaksi bulanan remitansi. Di Bank Mutiara, transaksi remitansi terbanyak saat bulan Ramadan berasal dari tenaga kerja Indonesia yang bertugas Hong Kong dan China. Selain itu, ada pula transaksi remitansi dari beberapa pengusaha luar negeri yang memiliki usaha di Indonesia.
Ahmad Fajar, Managing Director Treasury & Internastional Banking Bank Mutiara menjelaskan, bank ini terus mengembangkan remitansi demi memperkuat pendapatan fee based income.
Salah satu upaya Bank Mutiara menggandeng beberapa layanan perbankan seperti Moneygram, Mandiri Direct Settlement, serta BCA Direct Settlement.
Melalui kerjasama tersebut, Bank Mutiara mencatatkan fee dari layanan remitansi sebesar Rp 2 miliar per akhir Juni lalu. Pada paruh kedua 2013, bank yang semula bernama Bank Century ini menargetkan perolehan fee remitansi sebesar Rp 2 miliar. Alhasil, hingga akhir tahun ini, Bank Mutiara berpotensi mengantongi fee remitansi sebesar Rp 4 miliar.
Bank Negara Indonesia (BNI) juga mencatatkan peningkatan transaksi remitansi selama Ramadan. A Firman Wibowo, Head of International Senior Vice President BNI, mengatakan, ada peningkatan di bisnis remitansi, terutama didominasi oleh transaksi nasabah korporasi.
Hingga Juni 2013, total nilai transaksi remitansi Bank BNI mencapai US$ 45,4 miliar dengan volume transaksi sebanyak 1,12 juta transaksi. Dibandingkan posisi setahun lalu, total nilai transaksi remitansi ini menyusut 10%. Hal itu disebabkan oleh penurunan jumlah tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri lantaran kebijakan moratorium pengiriman TKI.
Namun, menjelang Lebaran tahun ini, BNI membidik kenaikan nilai transaksi sebesar 30% dari bulan normal. Aktivitas transaksi remitansi selama bulan puasa akan terlihat jelas di awal Agustus nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News