kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank mitra anyar dapat Rp 1 triliun dari dana PEN


Kamis, 24 September 2020 / 21:20 WIB
Bank mitra anyar dapat Rp 1 triliun dari dana PEN


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengumumkan empat bank daerah, dan tiga bank syariah bakal jadi tempat parkir dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) alias bank mitra. 

Mereka adalah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, PT Bank Pembangunan Daerah Jambi, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat, dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Barat. Sedangkan tiga bank syariahnya adalah PT Bank Mandiri Syariah, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS).

Tak seperti putaran penempatan sebelumnya yang mendapat dana yang akan ditempatkan dalam bentuk deposito ini bernilai  berbeda-beda, empat dari tujuh bank tersebut mengaku kepada KONTAN bakal mendapat dana PEN senilai Rp 1 triliun. Empat bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dapat penempatan dana antara Rp 5 atau 10 triliun, sedangkan tujuh bank daerah dapat Rp 1 triliun hingga Rp 2,5 triliun. 

Baca Juga: Bisnis unitlink pemain asuransi jiwa mulai membaik

Padahal sebelumnya ada bank yang mengajukan nilai penempatan lebih dari Rp 1 triliun. BNI Syariah misalnya mengajukan penempatan Rp 3 triliun sebelumnya, namun hanya Rp 1 triliun dana yang akan ditempatkan. “Alokasi kepada BNI Syariah senilai Rp 1 triliun, sementara target leverage sebanyak dua kali lipat atau Rp 2 triliun, kami optimistis sebelum akhir tahun target bisa terpenuhi,” kata Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto kepada KONTAN, Kamis (24/9).

Sebelumnya, dengan pengajuan dana Rp 3 triliun, Wahyu pun telah menargetkan dapat menyelesaikan target penyaluran pembiayaan sampai akhir tahun. Dengan nilai penempatan yang lebih kecil maka tugas perseroan juga bakal lebih mudah. 

Adapun target pembiayaan hingga Rp 2 triliun bakal disalurkan ke dua segmen yaitu konsumer untuk pembiayaan perumahan, dan komersial untuk pembiayaan badan usaha milik negara (BUMN). 

KONTAN telah mencoba meminta konfirmasi apa pertimbangan untuk menetapkan besaran nilai penempatan. Sayangnya Kepala Birko Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari tak memberi jawaban. 

Baca Juga: Bukan soal resesi, ekonom Bank Mandiri ingatkan pemerintah untuk fokus akan hal ini

Sementara jika merujuk PMK 104.2020 tentang Penempatan Dana dalam Rangka Program PEN disebut nilai penempatan ditentukan oleh Dirjen Perbendaharaan Kemkeu dengan mempertimbangkan rencana penggunaan Penempatan Dana, penilaian tingkat risiko, dan tingkat likuiditas bank.

Sementara itu ada Bank Sumut yang juga menerima dana Rp 1 triliun  juga dengan target penyaluran kredit dua kali lipat, ini sesuai dengan yang diajukan perseroan. Namun, Corporate Secretary Bank Sumut Syahdan Siregar bilang, dari kalkulasi perseroan, target tersebut akan ditunaikan hingga tahun depan. 

“Dana PEN Rp 1 triliun dengan leverege sampai Rp 2 triliun untuk UMKM di Sumut pada sektor produktif. Rencananya kami dana akan kami salurkan sampai 2021,” katanya kepada KONTAN. 

Adapun dua bank lain yang juga telah mengonfirmasi bakal mendapatkan penempatan dana senilai Rp 1 triliun adalah BRI Syariah, dan Bank Sulselbar. Keduanya juga mengaku bakal menyalurkan kredit untuk segmen UMKM. 

“Rencananya penempatan dana PEN ke BRI Syariah senilai Rp 1 triliun. Sementara penyalurannya kami akan menggandeng komunitas, dan pelaku UMKM,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Mulyatno Rachmanto kepada KONTAN. “Penempatan dana PEN yang kami dapat Rp 1 triliun, dengan target leverage dua kali lipat,” kata Direktur Bank Sulselbar Rosmala Arifin kepada KONTAN. 

Bunga lebih ringan

Selain dana penempatan yang bakal dipukul rata,, penempatan putaran ketiga ini juga bakal dikenakan bunga penempatan yang serupa yaitu 2,82%. Dengan pertimbangan suku bunga Bank Indonesia tiga bulan (BI3MRR) sebesar 3,82% dikurangi 1%.

Baca Juga: Meski ada POJK, NPL Maybank naik tinggi per Juni 2020

Tingkat suku bunga ini juga lebih kecil dibandingkan penempatan kepada empat bank Himbara sebesar 3,42%. Dan sama dengan penempatan kepada tujuh bank daerah sebelumnya.

Meski bunga penempatan makin kecil, namun Wahyu misalnya bilang bunga tersebut masih lebih tinggi dibandingkan biaya dana alias cost of fund. Meski demikian ia bilang lantaran nilai yang kecil dan tak signifikan terhadap dana pihak ketiga (DPK), maka biaya dana perseroan tak bakal terkerek naik. “Cost of fund kami sudah cukup rendah pada kisaran 2,20%, namun masih ada deposito bagi hasil dengan tingkat di atas biaya dana kami,” katanya. 

Asal tahu, tren biaya dana perbankan kini memang makin menyusut, seiring rendahnya tingkat suku bunga deposito akibat bunga acuan Bank Indonesia yang terus dipangkas. 

Beberapa bank yang mendapat dana pada putaran sebelumnya pun mengaku bunga yang dibebankan sejatinya memang berada di atas level biaya dana perseroan. Namun lantaran nilai yang tak besar maka tak signifikan mengerek biaya dana.

Baca Juga: BNI dan Jenius saling lengkapi layanan, seperti apa?

“Penempatan dana PEN dibebankan bunga 3,42% kepada Bank Mandiri, sementara cof kami 2,80%. Meski lebih tinggi dari cof, dana PEN Rp 10 triliun merupakan bagian kecil dari DPK kami yang mencapai Rp 853 triliun. Sehingga tak akan menambah cof dengan signifikan,” kata Wkail Direktur PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Hery Gunardi kepada KONTAN. 

Selanjutnya: Bank Jatim gandeng Amartha salurkan pinjaman Rp 500 miliar ke UMKM di pedesaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×