Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atau Bank Muamalat memacu bisnis wholesale banking dengan meningkatkan utilisasi layanan Cash Management System (CMS) melalui program Muamalat Digital Integrated Access (Madina). Maklum saja, Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan jumlah transaksi Madina sebesar 25% hingga akhir tahun 2023.
SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Irvan Yulian Noor menyampaikan untuk mencapai target tersebut pihaknya akan menjalin kerja sama dengan berbagai instansi dan menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan utilisasi layanan Madina.
Program Madina tahun ini menyasar segmen korporasi yakni di antaranya lembaga keuangan syariah dan institusi Islam khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. "Kita menawarkan kemudahan untuk nasabah korporasi dalam hal manajemen kas dan akses informasi keuangan yang cepat dan real time," katanya dalam siaran pers, Rabu (5/7).
Lebih lanjut Irvan menyampaikan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan utilisasi Madina yakni dengan melaksanakan Madina Activation Program (MAP) 2023 dimana Bank Muamalat memberikan bebas biaya transaksi hingga 30 kali selama 3 bulan.
Baca Juga: Allo Bank Gandeng Tencent Cloud untuk Tingkatkan Layanan Perbankan Digital
Periode program dimulai sejak 1 April sampai 31 Desember 2023. Program ini berlaku untuk nasabah pengguna baru Madina selama periode program dan nasabah eksisting pengguna Madina yang belum pernah melakukan transaksi via Madina.
Selain itu, Bank Muamalat juga menjalankan Remittance Transaction Program 2023. Program ini berupa pemberian diskon untuk transaksi pengiriman uang (remittance) dalam bentuk valuta asing sebesar 75% untuk biaya provisi dan biaya SWIFT per bulan untuk nasabah yang bertransaksi via Madina selama tiga bulan.
Selain itu, Bank Muamalat juga memberikan diskon sebesar 50% pada biaya provisi dan biaya SWIFT per bulan untuk nasabah yang bertransaksi via counter teller selama 3 bulan.
“Program-program tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), Fee Based Income (FBI), dan Operational Current Account (OCA) Bank Muamalat yang berasal dari nasabah korporasi,” pungkas Irvan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News