kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mutiara genjot DPK dan kartu debit


Senin, 03 September 2012 / 16:42 WIB
Bank Mutiara genjot DPK dan kartu debit
ILUSTRASI. Petugas menyiapkan peralatan kesehatan untuk pasien COVID-19 di ruang HCU RSPJ Ekstensi Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (19/7/2021). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww)


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Bank Mutiara Tbk (BCIC) optimistis pengelolaan dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga/DPK) pada akhir 2012 dapat mencapai Rp 12,95 triliun. Angka ini tumbuh 15,62% dari total DPK tahun lalu sebesar Rp 11,2 triliun. Peningkatan DPK tersebut salah satunya ditopang oleh produk tabungan berhadiah yang telah dilakukan pada Juni 2012, serta peluncuran kartu debit yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Dalam rilis yang diterima KONTAN, Minggu (2/9) Direktur Bank Mutiara Benny Purnomo menyatakan, infrastruktur layanan kartu debit sudah siap. Untuk peluncurannya, masih menunggu izin Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan keluar dalam 1-2 bulan ini. Inovasi tersebut merupakan upaya perseroan dalam mendorong kinerja untuk mencapai target sesuai rencana bisnis bank.

”Kartu debit ini merupakan inovasi layanan perbankan khususnya di sisi funding, untuk mendorong peningkatan pendapatan non bunga (fee based income), yang pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp 120 miliar. Hal itu seiring dengan strategi manajemen Bank Mutiara yang fokus menggarap retail banking,” kata Benny.

Kartu debit yang bekerja sama dengan operator jaringan perbankan PT Rintis Sejahtera tersebut, dapat digunakan pada 170.000 mesin EDC di 70.000 merchant (restoran, cafe, pusat belanja dan lainnya) yang tergabung pada jaringan PRIMA/BCA. Sebelumnya, sejak April 2012, kartu ATM Bank Mutiara dapat digunakan di 34.600 jaringan ATM Prima dan 34 ribu jaringan ATM Bersama.

Bujuk nasabah dengan hadiah

Dalam peningkatan porsi dana murah, Bank Mutiara pada Juni 2012, telah meluncurkan Tabungan Mutiara Berhadiah. Selama dua bulan sejak diluncurkan, tabungan tersebut sukses mencetak 500 rekening baru dengan total dana sebesar Rp 40 miliar pada akhir Juli 2012. Tabungan ini memiliki jangka waktu penempatan dana serta nilai minimal tabungan yang bervariasi. Kelebihannya, nasabah bebas memilih hadiah sesuai dengan nilai tabungan dan jangka waktu penempatan dana.

“Tabungan Mutiara Berhadiah yang kami luncurkan mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Terbukti, porsi dana murah juga semakin meningkat. Hingga akhir Juli 2012, dari total 50 ribu rekening penabung, sekitar 20 ribu rekening ada di produk tabungan. Sementara, Deposito dan Giro Bank Mutiara masing-masing memiliki 25 ribu dan 5 ribu rekening,” ungkap Benny.

Menurut Benny, tingginya jumlah penabung tersebut merupakan bukti makin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan dan performa bisnis Bank Mutiara. Benny optimistis produk tabungan berhadiah gadget dan peluncuran kartu debit tersebut mampu mendongkrak dana pihak ketiga (DPK), yang pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp 12,95 triliun.

“Ke depan Bank Mutiara akan meningkatkan nilai tambah layanan perbankan dengan menyediakan layanan internet banking maupun mobile banking,” imbuh Benny.

Dari sisi lending, Bank Mutiara akan mendorong penyaluran kredit dengan masuk ke segmen mikro. Hingga akhir 2012, direncanakan perseroan akan mengoperasikan 10-15 outlet mikro, yang tersebar di Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Selanjutnya pada 2013, perseroan akan menambah 50-100 outlet mikro.

”Kami optimistis dapat bersaing di segmen kredit mikro karena pasar mikro masih luas. Dari sekitar 52 juta usaha mikro ada sekitar 40% yang belum mendapat layanan perbankan. Kami masuk ke segmen mikro guna meningkatkan penyaluran kredit agar mencapai target sebesar Rp11,5 Triliun hingga akhir 2012, tumbuh 22,35% dari tahun lalu,” jelas Benny.

Sebelumnya, Bank Mutiara secara konsisten telah memberikan pembiayaan ke sektor usaha kecil dan menengah (SME), sektor konsumsi seperti kredit kepemilikan kendaraan yang disalurkan dengan system channeling melalui perusahaan multifinance, kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) serta kredit tanpa agunan (KTA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×