Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perbaikan kinerja yang ditorehkan PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) di awal tahun 2024 sejalan dengan cita-cita BNC untuk menjadi bank dengan layanan digital terlengkap, demi mendukung terwujudnya inklusi layanan keuangan di tanah air.
Masih dalam rangka mewujudkan mimpi besarnya, BNC melanjutkan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Right Issue. BNC pun telah resmi mendapatkan Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada hari Jumat, 28 Juni 2024.
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada para pemegang saham dengan skema PMHMETD VII sebanyak Rp 1,31 miliar saham baru atas nama dengan nilai nominal seratus rupiah setiap saham. Jumlah tersebut setara dengan 9,82% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Harga pelaksanaan adalah sebesar Rp 300 per saham.
Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) akan Gelar Rights Issue, Hasilnya untuk Ini
Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama, PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo, mengatakan, jumlah dana yang akan diterima Perseroan melalui right issue ini mencapai Rp 393,5 miliar. Dana dari right issue akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Melalui permodalan yang lebih kokoh, BNC bermaksud untuk meningkatkan penyaluran pinjaman dan mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan pasar.
Dalam PUT ini, setiap pemegang saham yang memiliki 700 juta lembar saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 10 Juli 2024 pukul 16:00 WIB mempunyai 76,26 juta HMETD dimana setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru.
Pemegang Saham Pengendali Perseroan, PT Akulaku Silvrr Indonesia memberikan komitmen sebagai Pembeli Siaga, yang akan membeli seluruh sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lainnya.
Beberapa tanggal penting dalam right issue Perseroan kali ini antara lain, tanggal pencatatan saham (recording date) pada 10 Juli 2024, periode pelaksanaan dan perdagangan HMETD yang berlangsung pada 12-18 Juli 2024. Akhir pembayaran pemesanan tambahan di 22 Juli 2024, dengan tanggal penjatahan pada 23 Juli 2024 dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 24 Juli 2024.
“Kami merasa aksi korporasi right issue ini akan berdampak strategis untuk Perseroan dalam mendukung peningkatan kinerja yang lebih optimal. Pada right issue ini, PT Akulaku Silvrr Indonesia selaku Pemegang Saham Pengendali Perseroan memberikan komitmen menjadi standby buyer. Artinya, PT. Akulaku Silvrr Indonesia akan melaksanakan seluruh haknya dan membeli seluruh sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain secara tunai diatas harga pasar saat ini," jelas Aditya dalam siaran pers, Jumat (5/7).
Tentunya kata Aditya hal ini menunjukkan komitmen PT Akulaku Silvrr Indonesia untuk mendukung Bank Neo Commerce khususnya dalam meningkatkan pelayanannya kepada seluruh nasabah dan mewujudkan cita-cita inklusi keuangan di tanah air.
“Kami percaya perbaikan kinerja BNC sejak awal tahun ini menunjukkan titik balik dan kami percaya bahwa kebaikan ini sifatnya berkelanjutan. Dana yang didapat tentunya akan mendukung kinerja Perseroan lebih baik lagi ke depannya,” pungkas Aditya.
Baca Juga: Kinerja Emiten Bank Digital Menggeliat di Tengah Penurunan Harga Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News