Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), menyatakan bahwa Proses Pemenuhan Modal Inti sesuai yang disyaratkan OJK akan tercapai di bulan November 2022 ini. BNC saat ini dalam pelaksanaan proses Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan menyebut, prosesnya masih berjalan sesuai dengan jadwal dan saat ini sedang menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dana yang didapat dari rights issue ini akan digunakan BNC untuk memperkuat modal inti, serta untuk modal kerja pengembangan Usaha Perseroan antara lain berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya,kata Gunawan dalam siaran pers, Selasa (8/11).
Gunawan menuturkan, jelang pelaksanaan rights issue tersebut, BNC menunjukkan pertumbuhan yang semakin mengesankan, khususnya di Kuartal III 2022 ini.
Baca Juga: Garap Segmen Informal, BTN Siap Salurkan KPR ke Mitra Driver Gojek
BNC juga terus mengembangkan usahanya, yaitu dengan aktif mengeluarkan produk-produk dan fitur-fitur di aplikasi neobank, yang mampu menjadi jawaban atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Produk dan fitur anyar tersebut antara lain fitur tabungan berjangka (Neo Wish), fitur investasi emas (Neo Emas), dan fitur pinjaman (Neo Loan). Konsistensi BNC dalam memperkenalkan berbagai produk dan fitur inovatif tentunya berimbas terhadap peningkatan indikator kinerja Perseroan.
Dari sisi Fee Based Income BNC di Kuartal III 2022 naik sebesar 342,03% menjadi Rp 254,1 miliar dibandingkan Kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp 57,49 miliar.
Sedangkan dari sisi penyaluran Kredit, di posisi Kuartal III 2022 BNC mencatatkan kenaikan total Kredit yang cukup signifikan, yaitu menjadi sebesar Rp 8,9 triliun per September 2022, atau naik dari Rp 3,84 triliun (131,77%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hasilnya, pada sembilan bulan pertama 2022, pendapatan bunga bersih BNC secara yoy tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun.
Selanjutnya, kenaikan Fee Based Income dan pendapatan bunga bersih pada Kuartal III 2022, membuat BNC membukukan laba sebesar Rp10,1 miliar per September 2022. Dengan demikian rugi bersih BNC pada September 2022 tergerus menjadi Rp601,2 miliar, dari Rp611,3 miliar di periode sebelumnya. BNC memperkirakan akhir tahun 2022 angka rugi bersih akan mengalami penurunan lebih jauh lagi.
Baca Juga: Punya Rumah Saat Suku Bunga Naik? Pilih Promo KPR Bunga Kompetitif
“Saat ini kami telah merampungkan proses registrasi pelaksanaan rights issue dalam rangka pemenuhan modal inti, dan sedang menunggu persetujuan dari OJK, sehingga pemenuhan modal inti BNC akan tercapai di akhir bulan November ini," kata Gunawan.
Gunawan menerangkan, BNC sebagai Bank Umum dan juga Perusahaan Terbuka, tentunya berkomitmen untuk selalu mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti.
Dari sisi bisnis, pihaknya juga telah berhasil mencatatkan laba yang mana pada Kuartal III 2022 BNC berhasil mencatatkan laba sebesar Rp10,1 miliar.
"Hal ini menjadi indikasi yang baik untuk kinerja BNC seterusnya ke depan,” imbuh Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News