Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini perbankan masih akan gencar menawarkan berbagai produk asuransi baru demi menggenjot pendapatan berbasis komisi atau fee based income melalui saluran bancassurance.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI misalnya, tahun ini berencana meluncurkan produk asuransi baru. Salah satunya produk asuransi hybrid unit link.
General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia mengatakan, kehadiran produk tersebut untuk melengkapi asuransi tradisional yang menjadi salah satu produk juara dalam semua segmen nasabah BNI.
"Dengan adanya produk ini, maka nasabah akan mempunyai opsi yang lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan, time horizon dan profil risiko," kata Henny, Minggu (16/1).
Baca Juga: Bentuk Apresiasi, BNI Berikan Tabungan Kepada Ribuan Guru Honorer
Di tahun 2022, BNI menargetkan pendapatan komisi dari bisnis ini bisa tumbuh dobel digit dengan proporsi yang merata di semua saluran melalui peningkatan penetrasi penjualan kepada nasabah tetap BNI dan referral bisnis baik dari in branch sales channel maupun in branch non-sales staff.
Dengan strategi tersebut, BNI optimistis bisnis bancassurance terangkat. Terlebih, bank pelat merah ini berhasil mencatatkan pertumbuhan komisi dari melalui saluran kantor cabang hingga 12% yoy tahun lalu.
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, juga akan mengembangkan sejumlah produk asuransi baru yang disesuaikan dengan segmen dan kebutuhan nasabah di tahun ini. Dengan tetap mengoptimalkan strategi produk yang sesuai kebutuhan proteksi terutama asuransi kesehatan, dilengkapi dengan program yang menarik.
Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BBNI) Pacu Kontribusi Komisi dari Saluran Bancassurance
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn, mengatakan BCA akan tetap memaksimalkan cara pemasaran yang aman dan nyaman yang dilakukan oleh pemasar asuransi lewat metode Digibuy, sebagai alternatif di masa pandemi.