kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Permata tanggapi rumor akan diakuisisi oleh Farallon


Senin, 09 April 2018 / 18:25 WIB
Bank Permata tanggapi rumor akan diakuisisi oleh Farallon
ILUSTRASI. Penyaluran Kredit Bank Permata


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Farallon Capital dikabarkan berencana mengakusisi 44,56% saham Standard Chartered di PT Bank Permata Tbk (BNLI). Rumor ini membuat harga saham Bank Permata hari ini mengalami kenaikan 6,03% menjadi Rp 615 per saham.

Richele Maramis, Head Corporate Affairs Bank Permata bilang manajemen tidak dalam posisi berkomentar terkait kabar spekulatif ini.

"Kami tidak dalam posisi untuk berkomentar tentang kabar spekulatif di pasar mengenai Farallon ataupun SCB," kata Ricele kepada Kontan.co.id, Senin (9/4).

Menurut Richele, Bank Permata terus mendapat dukungan kuat dari dua pemegang saham utama yaitu PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank Plc.

Masing-masing Astra dan Stancart memiliki 44,56% saham di Bank Permata. Berdasarkan rumor beredar, Farallon telah berbicara dengan Stanchart di London terkait rencana akuisisi ini.

Operasional Standard Chartered di Indonesia sendiri saat ini terbagi dua antara cabang yang dimiliki sepenuhnya, yaitu Standard Chartered Indonesia dan kepemilikannya di BNLI. Bank yang berbasis di Inggris ini pernah mengungkapkan keinginan agar operasionalnya di Indonesia diwakili oleh satu entitas saja.

Tahun lalu, Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered, Bill Winters, pernah mengungkapkan bahwa ada beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk operasional Standard Chartered di Indonesia.

Kepada Financial Times tahun lalu, Winters mengungkapkan, Standard Chartered dapat menjual salah satu dari dua operasinya di Indonesia dan menginvestasikan hasilnya pada yang lain atau mendapatkan kendali dari Bank Permata dan menggabungkan kedua entitas tersebut. Namun, saat itu ia membantah Standard Chartered akan menjual kepemilikan sahamnya di Bank Permata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×