kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Sahabat akan genjot dana murah nasabah


Rabu, 12 Februari 2014 / 11:13 WIB
Bank Sahabat akan genjot dana murah nasabah
ILUSTRASI. Perawatan wajah dan tubuh bukan saja menjadi kewajiban para perempuan, para pria juga bisa melakukan beberapa perawatan mudah yang anti ribet.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Sahabat Sampoerna berniat menggenjot perolehan dana murah tabungan dan giro atau current acount saving acount (CASA) pada tahun ini. Caranya dengan meningkatkan perluasan jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk memudahkan konsumen.

Menurut Indra Wijaya Supriadi, Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna, diakui beban biaya dana (cost of fund) mengalami peningkatan. Pada akhir tahun lalu, cost of fund mencapai 9,3%. Meningkat dibanding tahun 2012 yang sebesar 8,5%.

"Ini terjadi tidak hanya di kami ya. Secara umum bank-bank terpaksa membayar biaya dana lebih mahal terutama untuk bunga deposito. Demi likuiditas bisa terjaga dengan aman mengingat perang bunga terjadi," kata Indra saat dihubungi KONTAN, Rabu, (12/2).

Untuk menekan cost of fund tahun ini, Indra menegaskan Bank Sahabat Sampoerna akan menekankan upaya edukasi konsumen. Meskipun jumlah cabang dan jaringan ATM belum banyak, namun nasabah dijamin tak akan kesulitan melakukan transaksi penarikan uang tunai maupun pembayaran. "Sebab ATM kami juga menggunakan jaringan Prima yang digunakan BCA. Bahkan tahun ini akan dimulai kerjasama dengan ATM Bersama," pungkas Indra.

Sebagaimana diketahui, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Sahabat Sampoerna mencapai Rp 2,1 triliun di akhir 2013 lalu. Komposisi tersebut masih didominasi oleh dana mahal deposito sebesar 90% alias Rp 1,9 triliun. Sementara CASA hanya 10%. Tahun ini CASA akan coba ditingkatkan menjadi 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×