kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   -895,55   -100.00%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank siapkan dana jumbo untuk penguatan TI 2018


Kamis, 23 November 2017 / 20:51 WIB
Bank siapkan dana jumbo untuk penguatan TI 2018


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki penghujung tahun 2017, sejumlah bank mulai mengambil ancang-ancang untuk menggenjot ekspansi ke arah digital. Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id pun telah menganggarkan belanja modal untuk pengembangan teknologi informasi (TI).

Ambil contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang akan memupuk anggaran TI yang lebih besar untuk tahun depan,  jika dibandingkan dengan tahun 2017.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menyebut, rencana belanja modal TI alias capital expenditure (capex) akan lebih besar lantaran akan digunakan untuk menunjang operasional dan pengembangan digitalisasi perbankan BNI. "Antara lain pengadaan CRM (Cash Recycling Machine / ATM Tarik dan Setor Tunai), EDC, TCR (Teller Cash Recycle) serta pengembangan infrastruktur network dan security data center," ujar Herry kepada Kontan.co.id, Kamis (23/11).

Sayang, Herry masih belum dapat merinci besaran total capex TI pada tahun 2018 mendatang.

Sebagai gambaran saja, pada tahun 2017 BNI menyatakan telah mempersiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 2 triliun. Dari total tersebut, sekitar Rp 1 triliun dipakai untuk pengembangan teknologi perbankan perseroan.

Lebih lanjut, Herry menambahkan sampai dengan tutup tahun 2017 bank berlogo 46 ini belum akan menyerap habis anggaran tersebut. Pihaknya menyebut diproyeksikan hanya akan memakai 60%-70% dari total anggaran tersebut.

Realisasi yang dibawah anggaran ini sebagian juga dikarenakan adanya efisiensi yang dilakukan oleh pihak BNI. "Misalnya, karena turun harga dari asumsi awal tahun saat penyusunan anggaran dibandingkan realisasinya," tambah Herry.

Selain BNI, PT Bank OCBC NISP Tbk juga menyiapkan dana besar untuk pengembangan TI tahun depan. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya menganggarkan total belanja modal mencapai Rp 500 miliar untuk pengembangan teknologi di tahun 2018.

Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 200 miliar.

Bank yang terafiliasi dengan OCBC Group ini menyebut besarnya capex tersebut lantaran pihaknya ingin memperbaharui perangkat keras dan perangkat lunak guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan nasabah perseroan.

"Tahun ini capex sudah cukup terserap, capex Rp 500 miliar itu hanya untuk TI saja. Hardware dan software," jelas Parwati.

Setali tiga uang, PT Bank Mayapada Internasional Tbk turut mengungkapkan pihaknya akan menganggarkan dana jumbo untuk eskpansi opersional tahun 2018 mendatang. "Tahun 2018 anggaran capex kami Rp 200 miliar, penggunaan terbesar antara lain untuk infrastruktur TI terkait dengan keamanan, kata Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi.

Selain akan dialokasikan untuk meningkatkan keamanan TI, capex tersebut juga akan dipakai untuk pengembangan digital banking, kantor cabang digital, dan produk e-channel perseroan.

"Kami sedang persiapkan untuk bisa punya digital branch (kantor cabang digital) di semester II tahun 2018," tuturnya.

Sebagai gambaran saja, pada tahun 2017 bank milik taipan ini telah mengalokasikan dana sebesar Rp 120 milliar untuk pengembangan teknologi informasi.

Menurut Hariyono, sampai saat ini pihaknya sudah menyerap habis capex tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×