Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Johana K.
Lebih lanjut, Herry menambahkan sampai dengan tutup tahun 2017 bank berlogo 46 ini belum akan menyerap habis anggaran tersebut. Pihaknya menyebut diproyeksikan hanya akan memakai 60%-70% dari total anggaran tersebut.
Realisasi yang dibawah anggaran ini sebagian juga dikarenakan adanya efisiensi yang dilakukan oleh pihak BNI. "Misalnya, karena turun harga dari asumsi awal tahun saat penyusunan anggaran dibandingkan realisasinya," tambah Herry.
Selain BNI, PT Bank OCBC NISP Tbk juga menyiapkan dana besar untuk pengembangan TI tahun depan. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya menganggarkan total belanja modal mencapai Rp 500 miliar untuk pengembangan teknologi di tahun 2018.
Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 200 miliar.
Bank yang terafiliasi dengan OCBC Group ini menyebut besarnya capex tersebut lantaran pihaknya ingin memperbaharui perangkat keras dan perangkat lunak guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan nasabah perseroan.
"Tahun ini capex sudah cukup terserap, capex Rp 500 miliar itu hanya untuk TI saja. Hardware dan software," jelas Parwati.