Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan bekerja sama dengan tiga perusahaan telekomunikasi besar untuk mengembangkan branchless banking Bank Sinar Harapan Bali.
"Prinsipnya mereka setuju membantu pembukaan akses," ujar Asisten Vice President e-Banking Bank Mandiri Eril Firmansyah.
Ia menyatakan, saat ini interoperabilitas antara pemegang Sinar Sip yang merupakan program branchless banking dengan pemegang telepon genggam cenderung susah. Karena Bank Sinar Harapan baru melakukan kerja sama dengan satu operator.
"Kalau semua sudah bisa terkoneksi, antara mereka bisa langsung buka program Sinar Sip," kata Eril.
Saat ini, baru terdapat sekitar 2.500 nasabah branchless banking Bank Sinar Harapan Bali. Yang aktif bertransaksi baru 30% lebih atau 750 orang. Transaksinya juga baru berkisar 1.600 sampai 1.800 per bulan.
Meski gitu, tahun ini Mandiri optimis dapat meningkatkan transaksi branchless banking menjadi dua kali lipat. Strategi yang dilakukan adalah memperbesar pasar di luar Bali dan menyasar komunitas-komunitas. "Misalnya buruh pabrik," sebut Eril.
Direktur Keuangan dan Strategis Bank Mandiri Pahala Mansury berharap nantinya ada 120 juta orang yang dapat disasar branchless banking di Indonesia. Karena saat ini, orang yang memiliki kartu seluler ada sekitar 200 juta. Sedangkan yang memiliki akses perbankan baru 80 juta orang.
Branchless banking ini dilakukan untuk memenuhi arahan financial inclusion Bank Indonesia (BI). Pada tanggal 26 bulan ini, Bank Mandiri akan mengadakan International Financial Inclusion Forum (IFIF) di Hotel Ritz Carlton Pasific Place.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News