kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,02   -1,62   -0.17%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank swasta masih optimistis kredit konsumer bakal tumbuh


Selasa, 06 Agustus 2019 / 22:00 WIB
Bank swasta masih optimistis kredit konsumer bakal tumbuh


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati kredit konsumer masih lesu, dua bank swasta terbesar di Tanah Air yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk meyakini ruang pertumbuhan masih terbuka lebar.

Ada beberapa faktor yang membuat bankir lebih percaya diri kredit konsumer bisa tumbuh di semester-II 2019. Direktur BCA Santoso Liem mengatakan kebutuhan akan kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) dinilai masih terbuka. 

Baca Juga: Disebut manipulator mata uang, China intervensi pelemahan yuan

Perseroan pun dalam waktu dekat akan melakukan beberapa program promosi untuk menggaet nasabah ritel. "Kami terus melakukan promosi kegiatan-kegiatan khusus. Contohnya ikut serta dalam pameran kendaraan serta travel fair," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8). 

Santoso menjelaskan, per Juni 2019 total realisasi kredit konsumer BCA mencapai Rp 151,97 triliun, baru tumbuh 6,4% secara year on year (yoy). Jika dirinci, kredit konsumer BCA mayoritas disumbang oleh KPR yang tumbuh 11,2% yoy menjadi Rp 90,7 triliun.

Meski begitu, masih pelannya kredit konsumer BCA disebabkan menurunnya realisasi KKB sebesar 1,5% yoy menjadi Rp 48,19 triliun. Penyebabnya yakni kredit roda dua yang turun 31,3% yoy sementara kredit roda empat hanya tumbuh tipis 1,1%.

Sementara itu bisnis kartu kredit BCA masih mencetak peningkatan sebesar 6% yoy di kuartal II 2019. 

Baca Juga: BI siap hadapi dampak potensial pelemahan yuan terhadap rupiah

Melihat fakta tersebut, Santoso meyakini di semester II 2019 pertumbuhan konsumer masih akan bergerak flat atau moderat sepanjang 2019. "BCA tetap akan menggali peluang dari kebutuhan kredit konsumer," terangnya.

Agar lebih dapat menopang pertumbuhan, bank bersandi saham BBCA (anggota indeks Kompas100) ini akan memanfaatkan potensi nasabah BCA yang cukup besar untuk menjadi debitur konsumer. 

Senada dengan BCA, Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan pertumbuhan kredit segmen ini masih akan didominasi oleh KPR.

Walau tidak dapat merinci secara detail, CIMB Niaga menjelaskan di semester-I 2019 KPR tumbuh 14% sementara portofolio kartu kredit sudah naik 10% secara tahunan. "KKB untuk sales (penjualan) naik 50%. Kami harap di semester-II 2019 tetap bisa bertahan sampai akhir tahun," katanya.

Baca Juga: Sempat melemah, harga emas spot mantul lagi menjadi US$ 1.467,24 per ons troi

Bank bersandi emiten BNGA (anggota indeks Kompas100) ini lebih memilih fokus ke peningkatan layanan debitur, percepatan proses dan harga yang sesuai.

Lani juga mengatakan, bahwa permintaan kredit konsumer di segmen primary market memang masih lesu, namun untuk refinancing potensi yang dapat digali masih cukup lebar.  "Untuk KPR dan kartu kredit saya masih percaya diri (tumbuh 10%)," katanya. 

Sebagai informasi saja, Bank Indonesia (BI) mencatat kredit konsumer baru tumbuh 7,7% yoy menjadi Rp 1.555,5 triliun. Jumlah tersebut praktis lebih rendah dibanding periode bulan sebelumnya yang sempat mencetak kenaikan 8,4% yoy. 

Baca Juga: Yuan melemah drastis, ini tanggapan Bank Indonesia (BI)

Pun, pertumbuhan kredit konsumsi di bulan Juni 2019 jauh lebih pelan dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 10,6% secara tahunan.

Dalam analisanya, BI mengatakan perlambatan tersebut utamanya disebabkan oleh pelannya pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit multiguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×