Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank syariah agar lebih aktif lagi masuk pembiayaan infrastruktur. Hal ini disebabkan karena potensi bisnis dari proyek infrastruktur terutama sindikasi masih cukup besar.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, selama ini porsi pembiayaan infrastruktur bank syariah masih kecil.
“Kebanyakan dalam bentuk sindikasi atau dengan sistem channeling,” ujar Muliaman, ketika ditemui setelah acara launching forum CEO, Sikompak Syariah, Senin (3/4).
Deny Hendrawati, Direktur Utama Bank Panin Dubai Syariah mengatakan, pada 2017 ini bank akan banyak masuk ke beberapa pembiayaan infrastruktur. “Mayoritas di sindikasi di jalan dan transportasi,” ujar Deny, Senin (3/4).
Terkait dengan berapa target sindikasi 2017 ini, Deny belum mau merinci lebih lanjut.
Achmad K. Permana , Direktur Syariah Bank Permata mengharapkan ada insentif pembiayaan infrastruktur sehingga tidak dianggap sama dengan pembiayaan infrastruktur bank konvensional. “Sindikasi kami harapkan beban dan pajak bisa dikurangi,” ujar Permana.
Selain itu untuk meningkatkan pembiayaan infrastruktur, beberapa bank syariah mengharapkan dana sukuk bisa masuk kembali ke bank syariah. Hal ini karena selama ini sukuk yang diterbitkan bank syariah dipakai pemerintah untuk proyek lain yang ada di luar pembiayaan bank syariah.
Bank Panin Dubai Syariah mencatat, potensi sukuk yang bisa dikelola oleh perbankan syariah mencapai Rp 17 triliun. Dana ini jika bisa masuk ke bank syariah diharapkan bisa membantu untuk pembiayaan jangka panjang seperti infrastruktur.
“Kami akan mempertimbangkan sukuk masuk ke bank syariah sehingga bisa membantu likuiditas bank syariah,” ujar Muliaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News