kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank syariah incar fee dari trade finance


Selasa, 19 April 2016 / 10:54 WIB
Bank syariah incar fee dari trade finance


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Beberapa bank syariah memanfaatkan bisnis trade finance (ekspor impor) untuk memacu pendapatan non bunga atawa fee based income. Simak saja rencana PT Bank Muamalat Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah).

Bank Mualamat, semisal, menargetkan transaksi trade finance bisa tumbuh sebesar 50% pada tahun ini. Kepala Divisi Transactional Banking Bank Muamalat, Irlan Purnama mengatakan, pada tahun 2015, sekitar 70% pendapatan berbasis komisi transactional banking bersumber dari kegiatan transaksi trade finance.

Irlan menyebutkan, tahun lalu fee based dari transactional banking Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 110 miliar. “Untuk meningkatkan fee based dari trade finance kami akan memacu transaksi perdagangan komoditas,” kata Irlan kepada KONTAN, akhir pekan lalu (15/4).

Beberapa produk komoditas yang selama ini banyak mendapat pembiayaan dari Bank Muamalat dalam bisnis trade finance adalah produk gula dan jagung. Namun tidak sampai disini, Irlan menambahkan, Bank Muamalat juga akan melakukan strategi jemput bola yaitu mendatangi pelaku usaha yang mempunyai produk ekspor impor.

Nah, pendapatan komisi yang diincar Muamalat adalah salah satunya lewat jasa penerbit letter of credit (LC) yang menjamin pembayaran atas pengiriman barang ekspor. Dan untuk mempertebal fee based income, Bank Muamalat juga akan memacu layanan transaksi valuta asing.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, manajemen Bank Muamalat akan memacu fee based income dari tiga segmen bisnis yakni remitansi, trade finance, dan transaksi valas.

Dari tiga layanan itu, penyumbang komisi terbesar berasal dari trade finance dan transaksi valas. Tahun lalu, kontribusi pendapatan berbasis komisi layanan trade finance dan transaksi valas menyentuh Rp 125 miliar.

Senada, Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah, Kukuh Rahardjo bilang, pihaknya juga menggenjot bisnis trade finance untuk menopang pendapatan komisi. Salah satu caranya dengan memanfaatkan bisnis trade finance dari sang induk, Bank Negara Indonesia (BNI).

Berdasarkan catatan Kukuh, pada tahun 2015 pendapatan non bunga dari bisnis trade finance BNI Syariah mencapai Rp 114,5 miliar. “Kami perkirakan pertumbuhan hampir sama dengan tahun lalu,” imbuh Kukuh kepada KONTAN, Senin (18/4).

Kukuh menjelaskan, beberapa bisnis trade finance yang dijalankan BNI Syariah diantaranya penerbitan letter of credit (LC) garansi bank bagi para eksportir dan importir.

Selain fee based, BNI Syariah juga menggenjot pembiayaan di tahun ini. Sebagai gambaran, hingga Februari 2016, pembiayaan BNI Syariah periode Januari-Februari tumbuh 14,9% menjadi Rp 17,64 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×