kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Tabungan Negara (BBTN) tetap dipersiapkan untuk rights issue pada 2022


Senin, 06 Desember 2021 / 15:48 WIB
Bank Tabungan Negara (BBTN) tetap dipersiapkan untuk rights issue pada 2022
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Haru Koesmahargyo.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan bahwa PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan disiapkan rights issue pada 2022 sesuai dengan rencana awal.

Aksi korporasi itu dilakukan  dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia yang cukup mendesak terutama di tengah ancaman pandemi serta pemanasan global. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan melalui skema rights issue, diharapkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BTN juga semakin kuat untuk menopang penyediaan pembiayaan perumahan bagi masyarakat di Indonesia. 

“Adanya permodalan yang cukup baik untuk pembangunan perumahan rakyat, memang tugas dari BTN,” ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI akhir pekan lalu. 

Baca Juga: Melalui program Kangen, BTN sudah salurkan KPR hampir Rp 500 miliar

Erick menuturkan penghimpunan dana dari pasar modal tersebut juga dipilih agar Bank BTN dapat memenuhi kebutuhan pendanaan tanpa meningkatkan defisit APBN. 

 

“Kami berusaha keras tidak ingin memberikan beban terus menerus kepada pemerintah. Seperti diketahui, defisit anggaran sudah melebihi 3%, ke depan harus kembali 3%,” tutur Erick. 

Adapun, pada tahun depan, emiten bersandi saham BBTN tersebut membidik pertumbuhan kredit di level 8%-10%. Asumsi positif tersebut didukung kebutuhan perumahan di Indonesia yang masih besar, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca Juga: Bank BTN semakin efisien, rasio BOPO semakin melandai

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat kebutuhan rumah MBR masih mendominasi angkat backlog. PUPR mencatat dari 11,38 angka backlog, kebutuhan kepemilikan rumah MBR mencapai 10,59 juta unit.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan dengan jaringan dan infrastruktur pembiayaan perumahan yang solid, perseroan siap mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut hingga 250 ribu unit rumah bagi MBR per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×