kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai Lebaran, bank bersiap naikkan bunga kredit


Selasa, 14 September 2010 / 08:30 WIB
Usai Lebaran, bank bersiap naikkan bunga kredit


Reporter: Fransiska Firlana, Steffi Indrajana, Hari Widowati | Editor: Test Test

JAKARTA. Bersiaplah, usai Lebaran nanti sejumlah bank bakal menaikkan suku bunga kredit. Bank beralasan, kenaikan suku bunga tersebut merupakan dampak dari aturan baru Bank Indonesia (BI) yang menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dari 5% menjadi 8% mulai 1 November mendatang.

Managing Director Risk Management PT Bank Mandiri Tbk Sentot A. Sentausa mengatakan, kenaikan GWM Primer sebesar 3% tersebut berpotensi menaikkan biaya dana (cost of fund). Akibatnya, bank-bank harus bersiap menaikkan suku bunga. "Kemungkinan suku bunga memang naik. Sebab, tidak semua bank dalam posisi likuiditas yang siap menghadapi kenaikan GWM," ujar Sentot, pekan lalu.

Berdasarkan simulasi yang dilakukan Bank Mandiri, Sentot bilang, kenaikan suku bunga kredit di Bank Mandiri bisa mencapai 10 basis poin (bsp) hingga 15 bsp. "Cukup besar memang kenaikannya. Nanti kita lihat kondisi pasar usai lebaran ini," jelasnya.

Selain Bank Mandiri, sebelumnya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga pernah menyinggung tentang kenaikan suku bunga kredit ini. Namun, kenaikan tersebut karena aturan BI yang lain, yaitu GWM yang diharmonisasikan dengan LDR. Hingga Juni 2010, BCA memiliki LDR 51,4%. Alhasil, BCA terancam harus membayar penalti karena LDR-nya di bawah 78%.

"Karena itu, kami akan membebankan biaya penaltinya ke biaya dana," kata D. E. Setijoso, Direktur Utama BCA, beberapa waktu lalu. Berdasarkan tes yang dilakukan BCA, biaya dana akan bertambah sekitar 10 bsp hingga 15 bsp. Kenaikan biaya dana ini tentu bisa mengerek bunga kredit BCA.

Bank lain memang belum menyatakan bakal menaikkan suku bunga kredit. Namun, bukan tidak mungkin mereka akan mengikuti langkah bank-bank besar yang menjadi pemimpin pasar. "Soal kenaikan suku bunga kredit, kami sedang meninjau kembali kenaikan cost of fund dan akan kami bicarakan dalam rapat nanti," kata Daniel Budi Rahaju, Direktur Kredit Bank Mega, Senin (13/9).

Saat ini, BI tidak mau gegabah menanggapi rencana sejumlah bank menaikkan suku bunga kredit. "Jangan hanya dilihat dari sisi mereka kalau kebijakan BI justru berdampak pada kenaikan suku bunga kredit," kata Gubernur BI Darmin Nasution di sela-sela Open House di kediamannya, Sabtu (11/9).

Menurutnya, BI menyiapkan telah menyiapkan kebijakan lain untuk mendamping kebijakan GWM Primer dan GWM - LDR ini. Salah satunya adalah Prime Lending Rate. "Tunggu saja, nanti saya akan jelaskan setelah Lebaran," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×