Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai mengerem laju penambahan cabang di tahun 2018 ini. Pasalnya, saat ini, tren transaksi nasabah sudah didominasi oleh nasabah yang menggunakan layanan digital dibandingkan harus ke kantor cabang.
Kendati demikian, perbankan akan tetap membutuhkan kantor cabang untuk transaksi yang biasanya dilakukan dengan jumlah besar atau layanan perbankan lain bagi korporasi. Namun, frekuensinya tidak akan sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Sebut saja PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Bank berlogo 46 ini hanya akan menambah jaringan kantor cabang di tahun 2017 sebanyak 43 outlet.
Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, rencana penambahan jaringan kantor BNI di tahun 2018 akan sebanyak 43 outlet yang terdiri dari kantor cabang, kantor kas, sentra kredit, dan treasury remote area.
“Selain itu kami juga menambah BNI Layanan Gerak (BLG) sebanyak 74 unit. Penambahan jaringan kantor dan BLG ini guna memperluas jangkauan layanan terutama untuk mengcover area blankspot dan meningkatkan bisnis dengan penambahan outlet di lokasi dengan potensi bisnis yang bagus,” jelas Herry kepada Kontan.co.id, Kamis (25/1).
Gambaran saja, di tahun 2017 ini total outlet jaringan BNI mencapai 2.102 outlet, sedangkan di tahun 2016 jumlah outlet sebanyak 1,990 outlt. Dengan kata lain ada sekitar 112 outlet yang di tambah, ada di atas rencana penambahan outlet jaringan di tahun ini sebanyak 43.
Pun, PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) hanya menambah sekitar 50 jaringan kantor di tahun 2018. Adapun itu termasuk dengan relokasi kantor cabang Mandiri. Jumlah ini cenderung menurun bila dibandingkan dengan penambahan jaringan cabang di tahun 2017 yang mencapai 100 kantor.
Hery Gunardi, Direktur Distribusi Mandiri mengatakan, tren nasabah perbankan khususnya Mandiri memang sedang ke arah digital.
“Transaksi nasabah mandiri hampir 92% sudah di digital. Tren nasabah lebih suka transaksi melalui atm dan channel digital mandiri lainnya,” ujar Hery saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/1).
Menurutnya, transaksi di cabang sifatnya lebih ke setoran tunai dan perusahaan-perusahan yang melakukan kliring. Namun, untuk besaran nominal saat ini masih berimbang antara transaksi kantor dan digital yakni 50% transaksi kantor dan 50% transaksi digital.
“Total cabang mandiri ada sebanyak 2.620 kantor saat ini. Untuk penambahan kantor, Mandiri menyiapkan dana per satu cabang sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar,” ujar Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News