kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Yudha Bhakti bidik kredit tumbuh di atas 25% tahun 2020


Senin, 30 Desember 2019 / 19:25 WIB
Bank Yudha Bhakti bidik kredit tumbuh di atas 25% tahun 2020
ILUSTRASI. Kehadiran fintech Akulaku sebagai pemegang saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk telah menorehkan dampak positif


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran fintech Akulaku (PT Akulaku Silvvr Indonesia) sebagai pemegang saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk telah menorehkan dampak positif terhadap perseroan.

Selain melanjutkan bisnis intinya melayani pembiayaan ke pensiunan TNI/Polri, kini bank berkode emiten ini juga sudah menyalurkan kredit lewat pola channeling.

Baca Juga: Bank Yudha Bhakti siap luncurkan produk digital banking di tahun depan

Pola channeling ini merupakan penyaluran kredit yang dilakukan bank kepada nasabah mikro dan kecil melalui perusahaan fintech. Dari channeling dengan Akulaku, Bank Yudha Bhakti telah menyalurkan kredit sebesar Rp 220 miliar per September 2019 dimana total nasabah baru yang diakuisisi lewat skema itu mencapai 300.000.

Dengan melihat perkembangan yang cukup pesat itu, Bank Yudha Bhakti optimis penyaluran kredit perseroan tahun depan akan tumbuh pesat. Bank bersandi emiten BBYB ini memperkirakan kredit akan tumbuh di atas 25% pada 2020.

"Sebanyak 50% dari pertumbuhan itu akan didorong dari core bisnis kita di pensiunan dan 50 lagi akan dorong dari bisnis baru lewat channeling dengan fintech," ungkap Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Denny Novisar Mahmuradi pada Kontan.co.id di Jakarta, Senin (30/12).

Baca Juga: AXA Financial luncurkan produk proteksi untuk penyakit kritis

Selain dengan Akulaku, bank BUKU I ini juga telah menjalin kerjasama chanelling dengan dua fintech lain dimana salah satunya adalah Investree. Saat ini, perseroan tengah mempersiapkan kerjasama dengan Amartha dan tahun depan ditargetkan akan ada lima hingga 10 fintech lagi yang akan digandeng.

Meksipun bisnis lewat pola channeling akan ditingkatkan namun kontributor utama pembiayaan Bank Yudha Bhakti tahun depan masih tetap berasal dari segmen pensiunan. Jika tahun ini diperkirakan masih sekitar 70% maka tahun 2020 hanya akan turun sedikit.

Sementara hingga September 2019, penyaluran kredit bank ini hanya tercatat Rp 3,8 triliun, turun tipis 2,5% dari Desember 2018 sebesar Rp 3,9 triliun dan turun 7,3% dibandingkan September 2018.

Baca Juga: Akulaku Finance optimistis hadapi tahun 2020

Denny menjelaskan, penurunan tersebut lantaran perseroan selektif dalam melakukan pembiayaan dan fokus memperbaiki rasio kredit bermasalah yang cukup tinggi tahun lalu.

NPL gross Bank Yudha Bhakti ada di level 15,7% pada akhir 2018 dan NPL net 9,92%. Per September, rasio kredit bermasalah itu turun dengan NPL kotor 5,39% dan 3,18%.

"Tahun 2018 kami lakukan hapus buku hampir Rp 200 miliar. Akibatnya, kami mengalami rugi sebesar Rp 138 miliar. Tapi tahun 2019 kami kembali mengalami perbaikan dengan mencatatkan laba bersih Rp 12,69 miliar per September," jelas Denny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×