kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir berusaha tekan kenaikan NPL konstruksi


Minggu, 18 Maret 2018 / 11:58 WIB
Bankir berusaha tekan kenaikan NPL konstruksi
ILUSTRASI. Nilai kredit pembiayaan meningkat


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Beberapa bank berusaha menekan NPL sektor konstruksi. Hal ini karena risiko kredit konstruksi pada tahun ini diproyeksi akan sedikit naik.

Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga mencatat saat ini porsi kredit konstruksi bank masih kecil. "Kami baru masuk sektor ini," kata Frans kepada kontan.co.id, Jumat (16/3).

CIMB Niaga mengaku NPL konstruksi sektor ini masih cukup kecil. 

Darwin Wibowo, Direktur Whoelsale Banking Bank Permata menambahkan untuk menjaga NPL sektor konstruksi bank akan menggunakan strategi sama untuk menangani NPL disektor lain.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada Internasional bilang saat ini NPL kontruksi Bank Mayapada adalah 1%.

"Dengan berkembangnya industri properti khususnya rumah tinggal atau apartemen maka NPL konstruksi akan menunjukkan perbaikan," kata Haryono kepada kontan.co.id, Kamis (16/3).

Catatan saja, beberapa bankir pada tahun ini mengantisipasi kredit macet (NPL) di sektor konstruksi. NPL konstruksi pada kuartal IV-2017 sebesar 4,28% atau naik dari 2,3% pada periode yang sama 2016. 

Beberapa bank seperi BRI BCA dan Bank Permata mencatat NPL konstruksi lebih tinggi dari industri.

Hal ini berdasarkan riset tim Mandiri Sekuritas, yakni Tjandra Lienandjaja, Priscilla Thany dan Silvony Gatherie pada (14/3) lalu, mencatat NPL konstruksi BRI 8,38%, BCA 7,48% dan Bank Permata 34,43%.

Mandiri Sekuritas mengatakan bank melihat potensi kredit masalah di sektor konstruksi terutama BRI, BCA dan Bank Permata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×