kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.855   10,00   0,06%
  • IDX 7.383   69,47   0,95%
  • KOMPAS100 1.121   5,46   0,49%
  • LQ45 876   1,40   0,16%
  • ISSI 225   0,73   0,33%
  • IDX30 448   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 536   0,07   0,01%
  • IDX80 127   0,45   0,36%
  • IDXV30 130   -0,11   -0,09%
  • IDXQ30 148   0,02   0,01%

Bankir meramal tren biaya dana bakal terus melandai


Senin, 19 Oktober 2020 / 17:23 WIB
Bankir meramal tren biaya dana bakal terus melandai
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank BTN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren biaya dana perbankan atau cost of fund (CoF) di tengah pandemi Covid-19 terus menyusut. Menurut Survei Perbankan yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) per kuartal III 2020 posisi CoF perbankan ada di level 5,10%. 

Angka tersebut jauh lebih rendah dari periode setahun sebelumnya yang ada di level 5,97%. Realisasi di kuartal III 2020 juga merupakan yang paling rendah dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, relatif lebih rendah dari perkiraan BI yakni di level 5,21%. 

Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id pun mengamini kalau posisi CoF terus mengalami perlambatan. Utamanya hal ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya untuk giro dan tabungan atau dana murah (CASA). 

Baca Juga: Bank DBS Indonesia bantu Astra Sedaya Finance mempercepat transformasi digital

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya yang pada akhir September 2020 mencatatkan posisi CoF sudah turun ke level 3,45%. Jauh lebih rendah dari rata-rata industri perbankan. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan posisi itu juga turun 6 basis poin (bps) dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Posisi itu juga lebih rendah dari periode setahun sebelumnya yang ada di level 3,63% atau turun sekitar 18 bps. Walau sudah ada di level yang cukup rendah, bank nomor wahid ini tetap memprediksi kalau biaya dana bakal terus menurun. 

Beberapa faktor penyebabnya antara lain kondisi likuiditas yang saat ini sedang longgar. "Kondisi likuiditas perbankan nasional yang saat ini sedang longgar sehingga berpengaruh kepada counter rate simpanan BRI," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (19/10). 

Hal ini praktis membuat beban bunga yang mesti ditanggung Bank BRI menurun. Dalam laporan keuangan bulan Agustus 2020 total beban bunga perseroan sudah turun 0,94% menjadi Rp 24,83 triliun. Sayangnya, Aestika tidak merinci berapa target CoF yang dipatok perseroan sampai akhir tahun. 

Baca Juga: OJK sarankan pelaku DPLK masuk digitalisasi untuk mengoptimalkan bisnis

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri Bank BTN Nixon LP Napitupulu yang mengatakan CoF perseroan ada di level 5,2% per September 2020. Kendati terbilang tinggi kalau dibandingkan dengan bank sepantaran BTN, posisi itu sudah turun cukup besar menurut catatan perseroan. "CoF sudah turun 70 basis poin dibandingkan akhir tahun," terang Nixon. 



TERBARU

[X]
×