Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Faktor utama yang membuat CoF turun menurutnya tidak terlepas dari realisasi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 18% secara year on year (yoy). Salah satu penggeraknya yaitu dana giro yang tumbuh 22% secara yoy.
Realisasi tersebut sedikit memberi pengaruh pada kinerja Bank BTN. Hal ini bisa dilihat dari beban bunga Bank BTN yang menurun dari Rp 10,96 triliun di Agustus 2019 menjadi Rp 10,59 triliun akhir Agustus 2020 lalu.
Bukan hanya bank-bank besar saja yang mengaku biaya dana sudah menyusut. PT Bank Ina Perdana Tbk yang berada di kelompok BUKU II dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun pun merasakan hal serupa.
Baca Juga: OJK: Bisnis DPLK masih lebih baik dibanding sektor IKNB lainnya di saat pandemi
Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu per September 2020 posisi CoF perseroan ada di kisaran 5,5%-5,7%. Kendati terbilang tinggi, di tahun ini pihaknya mengaku lebih leluasa dalam mengurangi beban bunga terutama di dana mahal. "Bank Ina mencoba menaikkan posisi CASA untuk mengurangi biaya bunga," katanya.
Bukan cuma itu, tren penurunan suku bunga yang berlanjut sampai saat ini seiring dengan pencairan kredit yang melambat juga sedikit banyak memberi dampak pada melandainya beban bunga perseroan.
"Bunga deposito kami turunkan secara bertahap, sementara penurunan bunga kredit disesuaikan dengan faktor risiko kredit yang masih meningkat," pungkasnya.
Selanjutnya: CIMB Niaga Auto Finance catat pertumbuhan pembiayaan 4,51% yoy per September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News