kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Bankir minta migrasi kartu debit ditunda


Rabu, 25 Februari 2015 / 09:57 WIB
Bankir minta migrasi kartu debit ditunda
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Tribunnews/Jeprima


Reporter: Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tinggal sepuluh bulan waktu yang tersisa bagi industri perbankan untuk menuntaskan migrasi kartu anjungan tunai mandiri (ATM) atau debit berteknologi magnetik ke cip. Namun, naga-naganya bank kesulitan memenuhi tenggat waktu migrasi kartu debit/ATM tersebut pada 1 Januari 2016.

Bank Indonesia (BI) bukan tidak peduli dengan kondisi ini. Pada Senin lalu (23/2), BI mengadakan pertemuan tertutup dengan 10 bank membahas proses migrasi kartu debit/ATM ini.

Sepuluh bank yang hadir sebagian berasal dari bank umum yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI, Bank Central Asia (CA), Bank International Indonesia (BII). Lainnya dari bank pembangunan daerah, bank syariah, bank perkreditan rakyat serta kalangan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Ronald Waas, Deputi Gubernur BI bilang, hasil pertemuan itu belum membuat keputusan apa pun. “BI akan keluarkan statement resmi tentang kebijakan tersebut setelah  evaluasi mendalam dan lengkap, termasuk tentang kesiapan industri,” kata dia kepada KONTAN.

Steve Marta, wakil dari ASPI yang hadir dalam pertemuan itu mengungkapkan, BI menjaring masukan dan kendala perbankan dalam proses migrasi. Ia menyebut, masih ada bank yang belum siap karena terkendala sertifikasi teknologi cip, mesin electronic data capture (EDC) dan mesin ATM.

Ia menambahkan, ada sejumlah bank yang sudah menerapkan migrasi. Ada bank yang sudah 70%–80% mulai melakukan migrasi kartu debit/ATM ke teknlogi cip.

Ada pula bank yang baru mulai melakukan proses migrasi. Tapi, ada yang belum melakukan sama sekali. “Ini gerakan migrasi yang besar jadi bank membutuhkan waktu,” tutur Steve.

Ia bilang, perbankan memang tidak meminta BI untuk menjadwal ulang waktu penerapan migrasi kartu debit. Tapi jika BI tidak merevisi waktu penerapan migrasi, ada bank yang belum siap.

Berdasarkan data BI, hingga November 2014, terdapat 97,20 juta kartu ATM dan debit yang beredar (lihat tabel).

Sulit tercapai

Rahmat Broto Triaji, SVP E-Banking Bank Mandiri mengatakan, penerapan migrasi kartu debit/ATM tidak akan selesai hingga akhir tahun 2015. Selain masih ada kendala di pihak vendor, proses ini juga membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Sedangkan, batas waktu yang tersisa tak mencukupi. "Apalagi saat ini kami memiliki sekitar 12 juta kartu debit. Sangat tidak mungkin jika seluruh cabang kami menerima permintaan migrasi kartu," jelas Rahmat. Sayang, dia enggan mengungkapkan jumlah kartu debit/ATM Bank Mandiri yang sudah bermigrasi memakai teknologi cip.

Menurut Rahmat, seharusnya batas waktu migrasi kartu debit/ATM bisa diundur. "Kami sudah siap dengan proses migrasi secara bertahap," imbuh Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×