Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir optimistis kredit konsumer bisa tumbuh dua digit pada 2018. Hal ini seiring dengan riset Pricewaterhouse Coopers Indonesia (PwC Indonesia) yang menyebut kredit konsumer akan menjadi salah satu penyumbang utama pertumbuhan kredit di tahun ini.
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer Bank BNI membenarkan bahwa kredit konsumer akan tumbuh lebih baik di tahun ini. "Karena ada beberapa faktor seperti Asian Games, IMF World Bank Summit di Bali," kata Anggoro kepada Kontan.co.id, Jumat (2/3).
Selain itu, belanja pemerintah yang naik dan pesta Pilkada di 171 daerah juga menjadi sentimen positif kredit konsumer tahun ini. Untuk bisnis yang mendukung pertumbuhan kredit konsumer tahun ini di antaranya adalah bisnis properti dan otomotif.
Tardi, Direktur Konsumer Bank Mandiri bilang dari sisi permintaan, kredit konsumer masih menjanjikan. "Backlog perumahan masih cukup besar," kata Tardi kepada Kontan.co.id, Jumat (2/3).
Selain itu, permintaan kendaraan bermotor meskipun flat namun tetap ada. Bank Mandiri juga mencatat permintaan kredit konsumer lain juga didorong lifestyle baru yaitu travelling dan leisure bisa menumbuhkan optimisme.
Apalagi sektor bisnis menengah yang masih menghadapi volatility dan ketidakpastian besar cenderung membuat bankir menghidari sektor ini. Dengan daya beli meningkat dan minimal stabil diharakan inflasi dan bunga acuan bisa terjaga.
Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga bilang tahun ini akan konsisten di bisnis ritel konsumer dan UMKM. "Bisnis KPR, KTA dan kartu kredit tahun ini diproyeksi tumbuh 15%," kata Lani kepada Kontan.co.id, Jumat (2/3).
Biasanya pada kuartal 1 2018, CIMB Niaga mencatat permintaan kredit konsumer agak rendah namun sudah terlihat membaik dibandingkan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News