Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar optimis rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sektor pertambangan pada 2018 ini menurun. Pasalnya, tren ini sudah terlihat sejak tahun lalu.
Berdasarkan catatan KONTAN dari enam bank yang sudah mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), mencatat NPL pertambangan 2017 rata-rata 3,91%, lebih rendah dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 14,75%.
Enam bank yang disurvei KONTAN ini adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank OCBC NISP Tbk.
Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk memproyeksi, 2018 NPL tambang 0,7% atau lebih rendah dari level 1,2% tahun 2017 lalu.
"NPL pertambangan yang membaik ini sesuai dengan proyeksi ekonomi dunia pada tahun ini yang diproyeksi membaik," kata Haryono kepada kontan.co.id, Senin (19/2).
Dengan NPL tambang yang membaik, diharapkan eksportir bisa lebih mudah mengekspor hasil tambangnya.
Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk juga senada, memproyeksi NPL tambang bisa membaik.
"Hal ini menyebabkan NPL secara keseluruhan membaik," kata Darwin kepada kontan.co.id, Senin (19/2).
Sedangkan di PT Bank Central Asia Tbk (BCA), porsi kredit tambang tak begitu besar. Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan, ada potensi NPL industri perbankan membaik di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News