Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Menurut pengamat, ini alasan bunga kredit bank harus turun di tengah pandemi
Tetapi, menurut Bank Mandiri walau bunga kredit terus melandai, laju ekspansi kredit perbankan tetap akan tersendat tahun ini. Alasannya, pertumbuhan kredit yang lesu lebih disebabkan oleh faktor melambatnya permintaan domestik akibat kekhawatiran terhadap masih meningkatnya infeksi Covid-19.
Walhasil, persepsi dunia usaha dan konsumen berdasarkan analisa perseroan masih cenderung bersikap hati-hati. Untuk itu, bank berlogo pita emas ini berharap upaya pemerintah pada penanganan Covid-19 akan bisa memulihkan kepercayaan diri alias confidence pelaku usaha dan konsumen.
"Penurunan suku bunga pun akan dapat membantu, dengan timing yang tepat. Saat ini likuiditas masih cukup berlimpah, sehingga kami perkirakan penurunan suku bunga lebih lanjut baru akan terjadi di kuartal IV," terang Rully.
Lebih lanjut, Bank Mandiri memandang yang dilakukan pemerintah dari sisi kebijakan makro dan mikro ekonomi sebenarnya sudah cukup baik. Semisal, dengan memberi insentif seperti subsidi bunga, pemberian jaminan kredit, penempatan dana PEN pada bank-bank dan beberapa stimulus lainnya.
Hanya saja, untuk memunculkan minat masyarakat atau dunia usaha dalam meminjam kredit pada situasi pandemi, tentunya harus dibutuhkan kepastian. Salah satunya mengoptimakan penanganan Covid-19 dan pengembangan vaksin.
Senada, Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Nixon Napitupulu menyampaikan bahwa sebenarnya bunga perbankan sudah rendah.
Baca Juga: Bukan pangkas suku bunga, ini cara efektif dorong kredit menurut ekonom saat pandemi
Walau tidak merinci, Nixon menyebut seluru kredit baru di BTN diberikan dengan tingkat bunga yang jauh lebih rendah dari kondisi normal. "Kredit tetap harus tumbuh, walau tumbuhnya di bawah kondisi saat normal," ujarnya.
Sayangnya, Nixon tidak dapat merinci berapa besaran penurunan bunga kredit di BTN sejauh ini. Yang jelas, dalam mengambil keputusan untuk memangkas bunga kredit, memang memerlukan waktu. Sepanjang likuiditas ada di batas yang aman, tentu ruang penurunan bunga kredit masih tetap terbuka.
Begitu juga dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang bilang akan tetap menyesuaikan suku bunga dengan kondisi pasar dan dengan mempertimbangkan aspek kompetitif.
Kendati tidak merinci penurunan bunga kredit sejauh ini, menurut Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim bunga deposito BCA sudah turun 100 basis poin dari akhir 2019 menjadi 3,5% per Agustus 2020 secara rata-rata.