kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,82   3,49   0.39%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir: Pengajuan KPR secara online cukup tinggi di tengah pandemi


Kamis, 01 Oktober 2020 / 18:56 WIB
Bankir: Pengajuan KPR secara online cukup tinggi di tengah pandemi
ILUSTRASI. Pengunjung milenial mencoba fitur bukarumah dari aplikasi oniline bukalapak di sela Property Expo di Menara Mandiripho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) masih terbilang rendah. Menurut data Bank Indonesia (BI) per Agustus 2020 pertumbuhan KPR hanya sebesar 3,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 511,7 triliun. Relatif tidak bergerak dari pertumbuhan di bulan sebelumnya.

Padahal menurut data Bank Indonesia (BI) suku bunga kredit terus mengalami penurunan. Per Agustus 2020 misalnya rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 9,89%, turun 3 basis poin (bps) dibandingkan 9,92% di bulan sebelumnya. 

Tentunya, hal ini berkaitan dengan permintaan kredit yang ikut melemah, akibat perlambatan ekonomi domestik. Alhasil, perbankan memutar otak untuk mendorong KPR, salah satunya dengan mengoptimalkan teknologi digital. 

PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang telah meluncurkan produk KPR digital lewat kolaborasi bersama Bukalapak, bertajuk Bukarumah. Sejatinya, program tersebut sudah diluncurkan perseroan sejak Juli 2020. 

Baca Juga: Gandeng Bukalapak, Bank Mandiri genjot KPR secara online

Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery gunardi, animo masyarakat terhadap KPR masih cukup tinggi yakni 12.000 kunjungan per hari. 

Bank Mandiri juga memberikan bunga yang terbilang rendah untuk menggaet nasabah. Antara lain bunga mulai dari 4,59% dengan pilihan suku bunga fixed rate sampai 10 tahun. Serta DP ringan mulai dari 5% dan cashback hingga Rp 1 juta saat KPR cair. 

Executive Vice President Bank Mandiri Ignatius Susatyo menambahkan, dari jumlah pengunjung tersebut setidaknya Bank Mandiri sudah melakukan pencairan sebanyak 200 unit. Dengan rata-rata ticket size di kisaran Rp 500 juta. 

Pria yang akrab disapa Satyo ini menambahkan, penyaluran KPR di tengah pandemi terbilang lesu terutama di kuartal II periode Mei-Juni 2020. "Agustus kami sudah tumbuh. Mungkin pertumbuhannya baru sampai 1%-3% (di kuartal III 2020). Secara kuartalan naik hampir tiga kali lipat," katanya dalam Video Conference di Jakarta, Kamis (1/10). 

Dia optimistis, ke depan permintaan KPR akan berangsur meningkat. Terutama secara online. Sebab, saat ini menurutnya, pengajuan KPR secara online masih rendah alias hanya 20%-25% saja dari total pengajuan. Artinya, masih ada ruang pertumbuhan yang cukup besar. Sebagai informasi tambahan, per Juli 2020 suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Mandiri untuk KPR ada di level 10,20%. 

Tak ketinggalan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga lakukan hal serupa. Yang terbaru misalnya, BCA menggelar KPR BCA Online Expo yang diselenggarakan secara virtual. 
Direktur BCA Santoso Liem menjelaskan, lewat pegelaran tersebut pihaknya menawarkan lebih dari 200 perumahan dan apartemen, serta menggandeng banyak agen pengembang secara daring. 

Bagi nasabah yang melakukan pengajuan kredit secara daring, BCA juga menawarkan bunga spesial yakni 5,88% fix selama tiga thaun. "Selain itu, nasabah juga dapat menikmati beragam kemudahan pengajuan KPR secara online," ujar Santoso. 

Setali tiga uang, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga membenarkan bahwa pengajuan KPR melalui kanal digital perseroan terus meningkat. Menurut Direktur Konsumer Bank BRI Handayani tercatat total pengajuan KPR secara online saat ini sudah lebih dari 18.000 debitur yang sudah mendapat persetujuan KPR sejak Januari 2020. "Hampir 18.000 debitur mendapatkan persetujuan KPR nya via online semenjak Januari 2020 dengan total plafon Rp 6,2 triliun," sambungnya. 

Di sisi lain, PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) malah mengungkap kalau permintaan KPR secara sedang tinggi. Menurut catatan perseroan, pertumbuhan permintaan KPR reguler dan bersubsidi sepanjang bulan Januari hingga September 2020 nasabah pembiayaan perumahan BRI Syariah tumbuh sekitar 10.350 atau sekitar 1.150 nasabah per bulan. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan tahun 2019, saat belum ada pandemi.

Baca Juga: Permintaan KPR tinggi, BRI Syariah dorong pengajuan lewat aplikasi digital

“Saat itu penambahan jumlah nasabah kami per bulannya mencapai sekitar 900 nasabah per bulan. Ini membuktikan bahwa di tengah pandemi pembiayaan perumahan masih tumbuh," ujar Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy.

Melihat permintaan KPR yang masih tinggi, pihaknya mempermudah nasabah membeli rumah lewat aplikasi bertajuk Salam Digital. Sayangnya, perseroan tidak merinci pertumbuhan KPR sejauh ini. 

Selanjutnya: Hore! Pameran virtual Indonesia Property Expo (IPEX) diperpanjang hingga 15 Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×