kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Bankir: Pertumbuhan anorganik bisa kerek kinerja


Selasa, 22 Agustus 2017 / 14:11 WIB
Bankir: Pertumbuhan anorganik bisa kerek kinerja


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pihak perbankan terus memutar otak terkait upaya untuk mempercepat pertumbuhan aset. Kendati demikian, bankir mengaku, hal itu bisa dilakukan dengan melakukan akusisi. Akusisi ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan anorganik perusahaan.

Joni Swastono, Komisaris BNI mengatakan selama ini mayoritas bank menyandarkan pertumbuhan bisnis dari bisnis organik atau dari kinerja.

"Bank diharapkan bisa menempuh cara bagaimana bisa tumbuh di luar organik," ujar Joni kepada KONTAN dikompleks Mahkamah Agung, Selasa (22/8). Menurut mantan pengawas bank OJK ini, jika bank ingin pertumbuhan lebih cepat maka harus melakukan akusisi.

Terkait apakah BNI akan melakukan akusisi bank dalam jangka panjang? Joni belum mau memastikan. Seperti diketahui, tahun lalu BNI pernah mengatakan tertarik untuk mengakusisi Bank Permata ketika kinerjanya tidak terlalu bagus pada 2016 lalu.

Joni mengatakan, ke depannya BNI lebih ingin mengakusisi multifinance untuk mendukung bisnis non perbankan.

Informasi saja, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Juni 2017 jumlah bank di Indonesia masih 115 bank. Dari jumlah ini, kelompok BUKU I (modal inti di bawah Rp 1 triliun) tercatat sebanyak 20 bank.

Ke depannya, OJK berencana menghilangkan kelompok bank BUKU I. Salah satu caranya dengan penambahan modal pemegang saham atau mendatangkan investor baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×