Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun 2017, perbankan kian rajin melakukan bersih-bersih kredit bermasalah. Tecermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) berada di level 2,9% pada September 2017. Rasio NPL ini turun 2 basis poin (bps) dibandingkan posisi 3,1% per Agustus 2017.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, perbankan tengah berupaya menekan laju NPL. Kini pembenahan kualitas kredit telah membuahkan hasil dengan penurunan NPL.
Direktur Utama PT Bank Central Asai Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, tren penurunan kredit macet akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Pasalnya, saat ini tengah terjadi perbaikan kualitas kredit di segmen kredit terutama segmen menengah. "Kami akan menjaga NPL pada kisaran 1,5%, akhir tahun," kata Jahja, Rabu (1/11).
Bank berkode saham BBCA ini mencatat rasio kredit bermasalah yang stabil. Misalnya, rasio NPL gross sebesar 1,5% dan NPL net 0,4% di kuartal III-2017. Jahja mengaku, rasio NPL tersebut sudah lebih rendah dari rasio NPL industri perbankan pada level 2,9%.
Tren penurunan NPL juga terlihat dari posisi rasio pencadangan atau provision turun menjadi 190,8% di kuartal III-2017 dibandingkan posisi 201% per kuartal III-2016.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya akan memangkas rasio NPL menjadi 3,5% di akhir tahun ini.
Bank Mandiri memiliki NPL gross sebesar 3,75% di kuartal III-2017, atau turun 6 bps dibandingkan rasio NPL 3,81% per kuartal III-2016. Sedangkan, NPL net menjadi 1,04% di kuartal III-2017, atau turun 23 bps dari posisi 1,27% per kuartal III-2016. Kartika mengatakan, segmen komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai penyumbang kenaikan NPL Bank Mandiri.
Sedangkan Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Parwati Surjaudaja memperkirakan posisi rasio NPL banknya akan berada di level stagnan di akhir tahun. Saat ini, OCBC NISP mencatat rasio kredit bermasalah sebesar 1,9% per September 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News