Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan masih melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19, tren kinerja perbankan di akhir tahun 2020 diprediksi akan melambat. Kendati demikian, PT Bank Mandiri Tbk dalam Economic Outlook 2021 menilai sejatinya perbankan Indonesia masih relatif kuat di tengah krisis.
Salah satunya ditopang oleh berbagai stimulus yang diluncurkan oleh Pemerintah dan Otoritas Moneter mampu menjaga kondisi likuiditas dan kualitas aset perbankan. Sektor perbankan memang mengalami perlambatan pertumbuhan kredit karena permintaan kredit yang jauh berkurang di masa pandemi.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro menjelaskan pertumbuhan kredit tahun 2020 diperkirakan hanya mencapai -1% hingga 0%. Jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi di awal pandemi sebesar 1,5%. Sementara itu, DPK diramal bisa tumbuh 10%-12%. Lebih tinggi dari proyeksi awal tim Ekonom Bank Mandiri di level 8,3%. "Dengan pertumbuhan DPK yang tinggi tersebut maka kondisi likuiditas akan relatif tinggi pada tahun ini," terangnya, Selasa (22/12).
Baca Juga: Kembangkan bisnis, Bank Mandiri perkuat agen bank
Di sisi lain NPL tahun 2020 memang akan mengalami peningkatan antara 3,5% - 4% namun peningkatan ini dapat diredam karena stimulus Pemerintah dan OJK. Seiya sekata, Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan sebenarnya pertumbuhan kredit pada Desember sudah mulai membaik, hanya saja secara industri tren pertumbuhan hingga November 2020 masih terus kontraksi.
Sementara untuk di tahun depan, Bank Mandiri percaya pertumbuhan kredit industri perbankan bakal tumbuh lebih baik sekitar 5% secara year on year (yoy). "Kredit Bank Mandiri untuk tahun 2021 akan ikut dengan market (pasar), kami positif ekspektasinya (tumbuh) di mid-single digit, sekitar 5%," ujar Panji dalam acara yang sama.
Panji menuturkan, pertumbuhan kredit pada 2021 lebih didorong oleh kepercayaan pasar kepada kondisi ekonomi yang mulai membaik. Utamanya bila efektifitas dan distribusi vaksin Covid-19 terjamin. Beberapa sektor jasa-jasa yang mengalami pertumbuhan pesat secara kuartalan pun turut mendorong optimisme penyaluran kredit.
Ke depan, bank bersandi bursa BMRI ini menjelaskan pihaknya akan tetap konsisten melakukan ekspansi kredit. Hanya saja, penyaluran kredit bakal dilakukan dengan lebih selektif untuk menjaga pertumbuhan bisnis bisa terus sehat dan berkesinambungan.
Baca Juga: Rombak manajemen hingga ganti nama, begini hasil RUPSLB Bank Bukopin
Penjelasan tersebut sejatinya sesuai dengan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), yang menyebut kredit baru di bulan Desember 2020 akan lebih tinggi. Hal ini tercermin dari peningkatan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang tercatat naik di Desember 2020 menjadi 52,3% dibandingkan bulan November 2020 yang hanya 13,5%.
Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id pun sepakat dengan survei tersebut. Direktur Utama PT Bank Panin Tbk Herwidayatmo mengatakan, walau masih melambat pertumbuhan kredit cenderung membaik. "Tren pertumbuhan kredit 2021 akan lebih baik, dan tingkat bunga kredit kemungkinan juga bisa turun," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (21/12).