Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus berupaya memperbesar porsi penyaluran kredit ke sektor UMKM. Ini seiring dengan langkah Bank Indonesia mendorong peningkatan rasio penyaluran kreditnya ke sektor UMKM secara bertahap, yakni 20% pada 2022, 25% pada 2023, dan 30% pada 2024.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengklaim telah menyalurkan kredit UMKM sebesar 67,4% dari total kredit UMKM nasional. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa BRI melihat kecenderungannya selama 4 bulan hingga 5 bulan kredit usaha mikro dan kecil BRI masih dan posisinya sudah mencapai di atas sebelum adanya Covid.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto melihat potensi kredit UMKM di tahun 2022 masih sangat prospektif. Hal tersebut tercermin dari data bahwa pembiayaan bank terhadap UMKM di Indonesia saat ini baru berkisar 18% hingga 20%.
“Salah satu strategi utama BRI untuk meningkatkan pembiayaan UMKM di tahun 2022 yakni melalui optimalisasi ekosistem ultra mikro, yang saat ini menjadi new source of growth bagi BRI,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id pada Senin (20/12).
Baca Juga: Bank DKI Salurkan Kredit Rp 1,2 Triliun dan Dukung Pemasaran Digital Ancol
Lanjutnya, terbentuknya ekosistem ultra mikro yang mengintegrasikan seluruh layanan keuangan BRI, Pegadaian dan PNM ke dalam suatu ekosistem besar akan memperkuat peran BRI dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan usaha masyarakat, khususnya segmen mikro dan segmen ultra mikro.
Khusus di BRI, hingga akhir kuartal III 2021 tercatat portofolio kredit UMKM sebesar 82,67% dibandingkan dengan total penyaluran kredit BRI. Proporsi kredit UMKM BRI akan terus didorong naik hingga mencapai 85%. Secara keseluruhan, BRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8%-10% di tahun 2022.
Dari laporan publikasi BRI hingga kuartal III tahun 2021, tercatat kredit UMKM tumbuh 12,5% yoy sehingga nominalnya kini telah mencapai Rp848,6 triliun. “Penyaluran terbesar kredit UMKM BRI berada di sektor perdagangan besar dan eceran serta pertanian, perburuan dan kehutanan,” paparnya.
PT Bank Sahabat Sampoerna melihat prospek kredit UMKM masih dalam kondisi baik di 2022. Adji Anggono, Chief of SME, Funding and FI Bank Sampoerna bilang hal ini seiring dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan tahun ini.
“UMKM merupakan salah satu sektor yang menarik, potensial, dan adaptif terhadap perubahan yang semakin cepat. Kami berharap pertumbuhan kredit UMKM di atas 10% di tahun depan,” ujar Adji secara virtual pada Senin (20/12).
Baca Juga: Bank Sampoerna Targetkan Pertumbuhan Kredit UMKM di Atas 10% pada Tahun 2022
Ia menyatakan saat ini, kontribusi penyaluran kredit ke UMKM dijaga di level 50%. Ia menyatakan akan meningkatkan porsi penyaluran kredit ke sektor UMKM ke depannya.
Salah satu upaya mencapai target itu, Bank Sampoerna bekerja sama dengan dan PT Mekar Investama Sampoerna (Mekar) meluncurkan MekarinAja. Target penyaluran pada tahap awal hingga Rp 200 miliar.
Hendra Setiawan, Head of Lending Center Bank Sampoerna menambahkan MekarinAja adalah produk yang cukup unik. Fasilitas yang diberikan berbeda dengan kebanyakan pinjaman berbentuk pinjaman angsuran. MekarinAja memberikan fasilitas dalam bentuk Plafon Rekening Koran, sehingga peminjam memiliki fleksibilitas dalam pemakaian pinjamannya sesuai kebutuhan.