Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
“Dalam fasilitas ini, peminjam juga tidak wajib untuk membayar pokok pinjaman setiap bulannya, hanya bunga sesuai pemakaian saja. Dengan keunikan ini kami yakin produk ini dapat diterima di masyarakat. Pengusaha UMKM memerlukan fleksibilitas dalam pembiayaan, fleksibilitas itulah yang kami berikan melalui MekarinAja,“ paparnya.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) tbk terus menyalurkan kredit ke segmen UMKM. BNI mencatatkan kenaikan baki kredit UMKM 13,5% year on year (yoy) mencapai Rp 91,44 triliun pada Oktober 2021.
BNI melihat, tren penyaluran kredit UMKM akan terus terjaga dan meningkat hingga akhir tahun. Direktur Bisnis UMKMBNI Muhammad Iqbal menyampaikan berkomitmen untuk selalu berupaya untuk memberikan dukungan penuh meningkatkan akselerasi kinerja pelaku UMKM khususnya Minaqu Indonesia di masa pemulihan ekonomi akhir tahun.
Selain memberikan dukungan permodalan melalui KUR, BNI berperan membangun ekosistem pertanian florikultura dengan membentuk jaringan serta pendampingan terhadap UKM dan korporasi. Pendampingan dan pemberdayaan kelompok tani tersebut dilakukan agar dapat menjadi hub dalam jaring ekosistem yang ada.
“BNI juga mengaktifkan collection agent dan fungsi Agen46 (agen laku pandai) untuk menjadikan transaksi keuangan sebagai suatu close loop system,” ujarnya.
Baca Juga: Tingkatkan Bisnis Multiguna, Bank Sumut Kembangkan Pengajuan Kredit Secara Digital
Lebih lanjut, Iqbal menuturkan BNI sebagai Bank Internasional terus berkomitmen untuk tak hanya mengoptimalkan potensi pemulihan ekonomi nasional tetapi menciptakan daya ungkit lebih besar lagi bagi pelaku UMKM dengan memanfaatkan pasar global.
Terlebih kinerja ekonomi global akhir tahun yang juga menunjukkan tren perbaikan dapat menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM lebih agresif dalam mengakselerasi kinerja. "Sebagai Bank Internasional, tentunya rencana kami di UMKM tidak hanya sebatas menaikkan kelas tetapi mendorong mereka tembus go global," sebutnya.
Iqbal memaparkan BNI memiliki 3 fokus strategi untuk mendorong UMKM naik ke level internasional. Pertama, memberdayakan UMKM Ekspor serta diaspora, dimana BNI tidak hanya menggarap para pelaku UMKM untuk melakukan ekspansi bisnis keluar negeri, melainkan mendorong pengembangan usaha para warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri atau diaspora.
Kedua, menciptakan ekosistem bisnis unggulan, dimana BNI fokus menggarap sektor unggulan di masing-masing daerah guna mendorong pemberdayaan serta penyerapan tenaga kerja lokal.
Ketiga, membentuk Digital Value Chain, dimana BNI memberikan dukungan menyeluruh melalui pembiayaan hingga pendampingan para mitra BNI dari hulu ke hilir. "Kami juga memiliki beberapa rangkaian program andalan BNI Xpora Business Matching yang akan terus mengelaborasi banyak potensi ekspansi luar negeri pelaku UMKM akhir tahun ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News